Beberapa hari lalu pas saat #penggalauan tingkat kecamatan, saya pernah lho sampe bengong, feel disoriented, get lost with my ownl plan. Bener2 yang bingung mau ngapain saya di masa depan. Hasil percakapan dengan seorang teman pun makin membuat saya kehilangan arah. Tujuan yang awalnya samar-samar bagi saya, sekarang makin kabur, tak terlihat, ABSURD!
Hingga akhirnya saya cerita ke pacar. Dan alhasil saya baru tersadar dari kegalauan saya. Saya diingatkan bahwa ALLAH mungkin kasi saya rejeki yang berlimpah ruah, meskipun kecil saya masih harus tetap bersyukur, dan berdoa agar gaji saya barokah buat saya sendiri.
Astaghfirullah...
*tampardirisendiri
Harusnya aQ bersyukur ya? I'll always try to stop complaining all the time. But, sometimes, ketika saya beredar di socmed, saya membaca update-an temen tentang segala sesuatu yang (istilahnya) "lebih" dari saya.
TAPI SAYA LUPA UNTUK MELIHAT MEREKA YANG (istilahnya) "KURANG" DARI SAYA!!!
*toyorkepalasendiri
:)
Baiklah.
Sesekali melihat ke atas itu penting, untuk memberikan motivasi dengan kadar tertentu bagi diri kita sendiri.
Tapi melihatlah ke bawah lebih sering, agar kita tetap bisa bersyukur bahwa kita masih lebih baik.
Melihat ke belakang pun tak kalah penting, agar kita belajar tentang arti sebuah pengalaman.
Dan sekarang, mulailah melihat ke depan, dengan rancangan rencana mulai dari plan A sampe Z.
Life is like a RAINBOW
.melifart.
No comments:
Post a Comment