June 17, 2014

#kakakraisa dan perjalanannya

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Tiba2 terlintas d pikiran nulis ttg #kakakraisa. Dan nemu topik yang pas. Raisa dan perjalanannya.

Raisabella Fakhirah Alfita.
Anak cewek saya, baru aja menginjak umur 4 bln. Tapi, jangan salah. Sudah cukup banyak ni perjalanan yg dilakukan bayi r bln ini. Haha. Bayi dulu kykny masi blm boleh deh ya kluar2 jauh gitu sblm 6 bln gt. #kakakraisa donk..udah sampe kemana2.

Umur 1 minggu.
#kakakraisa udah diboyong ke rumah Akas-Umeh-nya d Turen. Dijemput sama Akasnya pz pulang ngajar. Karena terhitung masi bayi banget lah ya, jadi #kakakraisa mah tidur sepanjang perjalanan Malang-Turen. Jadi emaknya ga terlalu rempong lah ya. Meskipun emaknya kakinya bengkak segede gaban tapi kalo #kakakraisa-nya adem ayem sih aman lah..

Umur 2 minggu.
Balik lagi k rumah Uti-Kung-nya d Malang. Dan masih byk boboknya. Aman sejahtera nyampe d rumah Bundanya d Malang lagi.

Umur 2 bulan (kurang sehari).
Perjalanan jauh #kakakraisa dimulai. Rutenya adalah Malang - Bandung naek kereta, lanjut Bandung - Karawang naek mobil. See? Masi umur 2 bulan udah lintas propinsi aja ni bocah. HªhªhªhªHªhª =)) º°˚˚° . Selama perjalanan naek kereta, syukur alhamdulillah #kakakraisa ga terlalu rewel. Ya krn waktu itu masi seringnya ngajak begadang, jadi malem2 d kereta #kakakraisa malah melek ombo (lebar, red). Jadi Bundanya yang nahan ngantuk  dgn susah payah. Ayahnya? Sukses pules. Cuman mulet2 n melek bentar pz aq minta bantuan ini-itu. Dini hari, jm 3-an, #kakakraisa mulai ngringik. Udah d gendong smbil berdiri ttp gamau. Akhirnya jalanlah Bundanya ke bordes (bener ga tulisannya? Itu nah, sambungan kereta yg ada toiletnya). Eh, si #kakakraisa lgsg bobok. Maka dapat disimpulkan dia kedinginan d dlm. Ga lama ayahnya dateng nemenin (part yg ini bnrn so sweet bgt ni ayahya raisa,haha). Setelah nyampe Bandung, mampir rumah Yangyut-nya #kakakraisa dulu. Siang jam 1 baru lanjut k Karawang. Perjalanan ke Karawang pun dilalui dengan sukses. Anteng2 aja. Subhanallah pokoknya. Nyampe Karawangpun #kakakraisa juga ga rewel. Ah..Bunda bersyukur banget kak, kamu emang bersahabat.  الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Umur 2,5 menjelang 3 bln.
Kalo yang ini ceritanya jalan2. Yap! #kakakraisa heading to Bekasi. HªhªhªhªHªhª =)) º°˚˚° ke Bekasi doang aja bangga. Eya kudu donk! Ceritanya liburan wiken. Pz kebetulan onty Enji maen k Karawang. Jadi kita nyewa mobil, jalan2 k Bekasi. Rencananya adalah merealisasikan rencana jaman Bundanya masi pacaran sama Ayah, buat maen ke Bekasi Town Square (yang baru diketahui mallnya ga serame yang kita bayangkan). Selama perjalanan #kakakraisa fine2 saja. Nyampe lah kita di BTS. Masuklah kita ke parkiran entah lantai berapa. Bgitu turun mobil, kita2nya mau solat. Udah mulai ngringik tu #kakakraisa-nya. Masih bisa ditenangin kita2 gantian solat. Eh ga brapa lama nangisnya makin kenceng. Banget. Panik, akhirnya saya minta ayahnya Raisa buka pintu mobil n nyalain ACnya. Maksudnya mau nenenin dulu. Eh #kakakraisa gamau lho dinenenin. Makin panik lah kondisinya. Trus d dlm mobil ttp berusaha buat nenangin dia. Agak lama, akhirnya tenang. Lagi, kita ajak dia turun mobil. Tenang...sampe pintu mall. Cetaarr! Nangis  lagi lah dia. Malah lebih kenceng. Langsung kita balik badan. Balik lagi ke mobil, dab masi blm bs ditenangin. Tuhaann...kenapa dia? Finally ayahnya bilang : "yuk pindah parkiran. Nyari yg d luar aja ya. Ntr klo masi nangis  kita pindah mall". Setelah itu pindahlah kita k parkiran yg ad d luar. Jeng..jeng.. dan Raisa-pun senyum2. Turun mobil,masi ttp senyum2. Sampe akhirnya kita keliling2 mall, makan dan balik k mobil pun dia anteng. Jadi..jadi...tadi #kakakraisa kenapa pun masi jadi pertanyaan yg mgkin jg ga bakal nemu jawabannya. HªhªhªhªHªhª =)) º°˚˚°

Umur 3 menjelang 4.
#kakakRaisa menjajal Jakarta! Ceritanya adalah dateng di acara Family Day yg diadain kantor ayahnya. Berhubung ni anak kadang gbs diprediksi, akhirnya sepakat sama ayahnya buat pinjem mobil aja dan ga ngikut rombongan yg naek bis. Jadi klo sewaktu2 rewel bisa lgsg cuss. Berangkat jm stgh6 pagi. Di perjalanan dianya tidur. Nyampe Ancol, baru bangun. Sampe acara selese, anteng. Dikerubutin temen2 ayahnya jg anteng2 aja. Keliling wahana di Ocean Dream Samudra pun anteng dan tidur. Pz nonton wahana underwater show, ayah bundanya udh H2C aja, nyari2 lokasi pintu keluar. Jadi, pokoknya klo nangis, langsung menuju pintu keluar. Haha, parno abis. Soalnya wahana ini d ruangan yg lampunya dimatiin pz show. Trnyata, terselamatkan oleh lampu2 led yg gerak2 d atas. Jadi, #kakakraisa sibuk ngliatin lampu, bukan shownya! Terimakasih ya Allah ...hehe. Dan alhamdulillahnya, sampe perjalanan pulang (dan sempat macet bntr d tol dakot krn ujan), Raisa ga rewel. Ya nangis2 kecil krn haus atopun bosen. Tapi, the result is : AMAN! :*

Jadi...besok berpetualang kemana lagi kita Kak?
Lebih gede kamu, semoga perjalanan kita makin jauh ya Kak.
Eksplor dunia ini bareng ayah bunda (dan nanti mgkin bareng adek2 jg,haha ).
Sehat ya Kak.
Love you...

June 5, 2014

MENDIDIK ANAK WANITA (Share and Copy Paste)

Assalamualaikum...

Siang yang cukup mellow. Suasana hati yang tidak menentu. Entah karena apa.
Siang-siang iseng ngepet a.k.a nge-Path and visit a friend's Path.
Dan nemu postingannya dia yang cukup bagus. Bukan dy yang nulis, tapi share tulisan yang dibuat oleh Bendri Jaisyurrahman.
And it's about,,

MENDIDIK ANAK WANITA (TIPS PARENTING)
By : Bendri Jaisyurrahman (@ajobendri)

Berbahagialah orangtua yang dikaruniakan anak wanita, sebab Rasulullah telah menjamin baginya surga jika sabar dan sukses mendidiknya

Barangsiapa yang diuji dengan memiliki anak wanita, lalu ia asuh mereka dengan baik, maka anak itu akan menjadi penghalangnya dari api neraka (HR. Bukhari)

Sebagian orangtua menganggap remeh mendidik anak wanita, bahkan lebih mengunggulkan anak lelaki. Padahal wanita adalah tiang peradaban dunia.

Itulah kenapa, jika gagal mendidik anak wanita berarti kita telah memutus kebaikan untuk generasi masa depan

Gagal mendidik anak wanita berarti kelak kita akan kekurangan #ibubaik di masa depan. Dan ujungujungnya rusaklah masyarakat

Ajarilah anak wanita kita akan keutamaan menjaga kesucian diri bukan sekedar menjaga keperawanan. Suci dan perawan itu beda!

Perawan terkait dengan faktor fisik, dimana selaput dara tidak robek. Sementara suci terkait dengan faktor akhlak dan sikap

Banyak wanita yang bisa jadi masih perawan tapi tidak suci. Ia membiarkan badannya disentuh, bibirnya dikecup lelaki lain, asal tidak bersetubuh.

Semantara banyak juga wanita yang tidak perawan atas sebab kecelakaan, terjatuh, tapi masih suci. Sebab ia tak biarkan lelaki lain menyentuhnya

Quran memberikan gelar wanita terbaik kepada Maryam tersebab ia selalu menjaga kesucian dirinya dalam kata, sikap dan tingkah laku.

Maryam tak sembarang gaul dengan lelaki asing. Maka saat ia dinyatakan hamil, ia tetap suci di mata Allah

Demikian pula dengan Bunda Khadijah, istri Rasulullah yang tidak lagi perawan tapi digelari 'Ath Thohirah' atau wanita suci

Dari rahim wanita suci kelak muncul generasi berkualitas. Nabi Isa adalah bukti keberkahan dari wanita yang menjaga kesuciannya

Maka, tugas utama ortu yang memiliki anak wanita adalah mengingatkan pentingnya kesucian bukan sekedar keperawanan

Ajarkan anak wanita untuk bersikap sepatutnya terhadap lelaki asing atau yang bukan mahram. Ramah boleh tapi tetap jaga kemuliaan diri

Saat anak wanita belum baligh atau masih anak2, ajarkan ia untuk membedakan 3 jenis sentuhan : pantas, meragukan dan haram

Sentuhan pantas itu muaranya kasih sayang. Ini dilakukan oleh orang lain kepada ank wanita yang belum baligh di bagian sekitar kepala dan pundak

Sentuhan yang meragukan. Yakni antara kasih sayang versus nafsu. Biasanya berpindah-pindah tempat. Dari kepala turun ke bahu trus ke pinggang

Jika sudah melewati batas bahu, yakni ke pinggang, atau ke perut, ajarkan anak untuk menolak dengan kalimat "Aku gak suka ah"

Terakhir, sentuhan haram yakni di wilayah sekitar kemaluan dan buah dada. Ajarkan anak kemampuan untuk menolak dan menghindar

Dengan mengajari anak wanita kita tentang sentuhan, mengajarkan juga kepada mereka tentang berharganya tubuh mereka. Tidak sembarangan disentuh

Selain itu, ajarkan juga kepada anak wanita kita tentang siapa itu saudara, sahabat, kenalan dan orang asing. Sikapi dengan beda

Buat anak wanita tidak membutuhkan sosok lelaki lain yang jadi 'pahlawan'-nya selain ayah, kakek dan kakak kandungnya

Saat mereka tumbuh remaja, tak jual murah dirinya demi dicintai lelaki lain. Sebab sudah ada sosok lelaki idola dalam hidupnya, khususnya ayahnya

Sebagian besar remaja wanita yang memutuskan untuk pacaran, karena tak punya lelaki idola di rumahnya sebagai tempat berbagi

Dengan ayah dan kakak kandung tidak akrab. Sehingga ia membutuhkan figur lelaki lain. Akhirnya, perlahan kesuciannya pudar. Jadilah mereka anak cabe-cabean.

Itulah kenapa AYAH perlu hadir dalam jiwa anak wanitanya sedari dini. Harus ada ikatan batin di antara mereka agar anak wanita tak cari idola lain

Ayah harus sering berkomunikasi dengan anak wanitanya saat dalam kandungan. Saat lahir, anak mengenali suara ayahnya pertama kali yang didengar

Saat lahir, jadikan wajah AYAH lebih banyak di scan dalam memori anak. Hadirkan ekspresi saat menggendong anak

Ikatan batin antara ayah dan anak wanita ini memberi pengaruh saat anak tumbuh dewasa dan mengalami persoalan hidup

Saat anak wanita mulai jatuh cinta, ia akan jadikan AYAH sebagai mentor cintanya. Tak ingin ditipu lelaki buaya, nasehat AYAH jadi panduan

Saat anak wanita siap menikah, ia mencari sosok lelaki yang seperti ayahnya. Atau setidaknya pilihan ayahnya

Bahkan saat anak wanita menjalani gonjang-ganjing pernikahan, ia tak butuh lelaki lain sebagai tempat curhat. Ayahnya lah yang jadi labuhan

Peran ayah dalam dalam menjaga kesucian anak wanita amatlah vital. Rusaknya moral anak wanita saat ini salah satunya karena ketidakterlibatan ayah dalam mengasuh

Karena itu, ajaklah para ayah agar terlibat dalam pengasuhan. Tak cuma sekedar cari nafkah. Tapi peduli akan anaknya khususnya yang wanita

Semoga anak wanita di negeri ini selalu jaga kesuciannya sehingga lahir generasi yang diberkahi

Sekian. Mohon maaf jika tidak berkenan.

Life is like a RAINBOW .melifart.

June 4, 2014

#kakakraisa 3 month old

Asslamualaikuumm...
Lagi2 long time no sambang2 blog.
Karena apa? Karena saya sedang menjalani masa2 indah bersama si pipi bakpao, Raisabella Fakhirah Alfita a.k.a #kakakraisa.

Berhubung gabisa tiap bulan update (lebih tepatnya nulisin blog), maka updatean tentang #kakakraisa akan di rapel 3 bulan sekali ajah. Itupun kalo ga lupa. Haha.

#kakakraisa, 3 bulan.
Bulan pertama yang saya habiskan di Malang, masih terasa ringan karena masih ada Ibuk-Bapak, dan Ayah-Mama (kadang juga ad oomnya klo lagi di rumah Mama) yang ngebantuin ngejaga, nggendong, nemenin #kakakraisa. Jadi kadang saya masih bisa keluar rumah, beli keperluan bayi lah, ke bank lah. Selama ditinggal si kakak ditinggalin ASIP d rumah. Bulan pertama si kakak alhamdulilah berkembang secara baik, berat badan normal, karena mimik ASInya kuat. Alhamdulillahnya saya diberikan rejeki ASI yang cukup untuk #kakakraisa. Meski gak melimpah ruah, tapi insyaallah cukup untuk kakak. Kadang aja masi sempet di pompa untuk stok ASIP. Alhamdulillahnya lagi rejekinya si kakak ni melimpah, dalam artian, banyak yang njenguk, banyak yang doain, dan banyak kadonya. Hahaha.. Jelas donk emaknya bersyukur. Setidaknya bisa spend money dikit laah.. *happyface*.

Di awal2 minggu, si kakak ini nangis kejer kalo waktunya mandi. Mungkin dingin kali ya, batinnya dia. Raisa juga pernah mengalami fase "gak mau ditaruh", jadi all of the day is gendong day (uopo ae..). Jadilah emaknya gendong si kakak, siapin bantal di kursi, lalu tidurlah emaknya sambil gendong Raisa, dan sambil duduk di pojokan kursi sampe pagi, sampe bangun2 Raisanya udah agak njomplang posisinya dari gendongan. Baru pz subuh diambil alih Uti-nya dan emaknya tidur lagi walo cuman bentar. Hihi.

Berhubung masi d kampung halaman, otomatis saya bagi waktu antara ada di rumah Uti-Kung-nya dan Umeh-Akas-nya Raisa. Walo banyak yang bantuin jaga Raisa, tapi tetep aja, AYAHNYA NUN JAUH DISANA. Yup! Hal ini sukses bikin saya mewek sampe mata bengkak sebengkak-bengkaknya. Ngenes, pemirsah! Bayangkan, saat udah malem, waktunya tidur, seorang emak tidur sama anaknya yang baru berusia beberapa minggu. Dan ketika malem dini hari, anaknya kebangun minta mimik, dan akhirnya si emak bangun buat nenenin si anak. Krik-krik-krik. Cuman ditemenin sama bunyi detak jam. Ga ada yang nemenin, bahkan wajah yang bisa dilihat yang bikin ati ayem karena merasa ada temennya aja ga ada. How ngenes it is? Sumpah, itu hal yang ngenes-able dalam sejarah kehidupan saya. *mulai lebay. Dan saat itulah saya (sepertinya) mengalami baby blues, walo syukurnya ga sampe menelantarkan #kakakraisa.

Masa2 sebelum selapan adalah masa2 Raisa gak saya pakein diapers. Kasian. Maka saya memilih pake popok kain bertali tuh. Dan jadilah saya setiap pagi selalu berkutat dengan cucian popok2 itu, selagi Raisa digendong Utinya. Lepas dari selapan Raisa saya mix, pagi sampe mandi sore pake Clodi, setelah mandi sore baru pake diapers. Tujuannya satu sih, biar hemat. Hahaha.

Masuk bulan kedua Raisa saya boyong ke kota dimana Ayahnya kerja. Karawang. Kota panas nan gersang namun membawa kebahagiaan tersendiri bagi saya. Awalnya si kakak rencananya ke Karawang abis lebaran. Nah, berhubung emaknya ga tahan jauh2an ama ayahnya, sebelum makin terjadi babyblues akut, maka diputuskan untuk balik Karawang pz si kakak mau 2 bulan. Perjalanan darat dengan kereta, ditemenin ayahnya, Yangkung dan Utinya. Raisa? Aman! Gak rewel. Alhamdulillah. Malah banyakan tidurnya. Emaknya yang gabisa tidur gara2 posisi yang ga pas bikin sakit badan. Sampe d Karawang pun aman tenteram. Perbedaan suhu Malang-Karawang alhamdulillah ga terlalu ngefek buat Raisa. Lagi2 Alhamdulillah. Di bulan kedua Raisa udah mulai suka ngoceh sambil teriak2. Bobot yang berkembang pesat dari bulan pertama, sampe2 emaknya boyoken kalo nggendong.

Di umur (kira2) 2,5 bulan, Raisa udah berusaha buat tengkurep. Seneng banget miring2, karena keberatan bemper (a.k.a pantat), kadang masi males2an. Dan juga belum terlalu kuat nyangga kepalanya. Jadi emak dan ayahnya kadang bantuin tengkurep, dan megangin kepalanya.

Masuk bulan ketiga, Raisa udah mulai bisa tengkurep sendiri, meski satu tangannya kadang masi suka ketindih badannya. Ditinggal noleh bentar aja kadang udah tengkurep. Kadang malah idungnya nyungsep duluan. Alhamdulillah udah kuat nyangga kepala, jadi kalo tengkurep, kepalanya ngangkatnya bukan 90 derajat lagi, tapi lebih. Sampe ndangak2. Sudah mulai bisa fokus ngeliatin satu benda. Sudah bisa ngenalin wajah ayah-bundanya. Sudah sadar kamera (helloo,, kamu umur brapa sih nak?). Sudah bisa ngoceh. Sudah bisa ketawa kalo di ajak becanda. Dan, satu yang terpenting, sudah bisa masukin tangan ke mulut. Sampe kadang kalo masukin jarinya terlalu dalem bisa sampe mau muntah. Hmm.. Raisa..Raisa.. Tapi, karena udah bisa "aware" akan sesuatu, kalo lagi nangis, buset daaah.. kuenceng banget. Sampe pernah pz maen ke Bekasi, lha kok Raisanya nuangis kejer, ga bisa ditenangin. Sampe bingung, takut disangka penculikan anak. Untungnya setelah pindah lokasi parkir, Raisa aman2 saja sampe selese ngemall. Fiuh..

Tidur siangnya udah ga sepanjang ketika dia masih umur sebulan-dua bulanan. Sejam itu udah sangat lama, dan itupun jarang. Karena dia udah mulai mengenal fase bermain. Jadi ditinggal bentar aja udah 'ngek'. Maka bundanya kalo mau ngapa2in balapan sama nangisnya si kakak. But semua masih bisa dilalui. Berat badan belum ditimbang lagi tapi kelihatan banget kalo tambah berat. Pipi luber, sampe hidung balapan ama pipinya. Haha.

Betapa bahagianya saya, menjadi seorang Ibu. Predikat yang ga bisa disepelekan. Menemani tumbuh kembangnya #kakakraisa itu membuat saya menjadi sangat menghargai sosok seorang Ibu. Ibu saya terutama. How hard a mother's job it was.

Sebagai full-time-mom, saya bersyukur. Bersyukur karena saya punya banyak waktu untuk #kakakraisa. Bersyukur karena saya bisa memberikan hak-nya #kakakraisa berupa ASI (dan berjuang untuk 3 bulan ke depan, syukur2 sampe 2 tahun). Bersyukur bisa menemani dan mengamati tumbuh kembangnya dengan mata kepala saya sendiri. Bersyukur rejeki dari Ayahnya untuk Raisa selalu ada saja. Bersyukur juga karena #kakakraisa sangat kooperatif bagi saya. Alhamdulillah..

Semoga #kakakraisa tumbuh sehat, segalanya yang terbaik akan Bunda berikan untuk Raisa. Bunda pun rela berkorban nyawa demi kamu nak. Ayah-Bunda akan selalu ada untuk Raisa. Ayah-Bunda akan berusaha menjadi penjagamu dengan sebaik-baiknya. Ayah-Bunda sayang Raisa.

Raisa si pipi tembem yang hobi tengkurep
Ayah (love) Raisa (love) Bunda
 
Selfie bersama #kakakraisa


Life is like a RAINBOW .melifart.

March 7, 2014

Week 37 lebih 3 hari : Kejadian Luar Biasa

Assalamualaikum...

Subhanallah walhamdulillah walaa ilaahaillallah Allahu Akbar.

Tak henti2nya berucap syukur kepada Allah SWT atas segala karuniaNya. Hingga sampai hari ini sudah diberi banyak nikmat, rejeki dan kasih sayang.

Baeklah.
Mari flashback ke beberapa hari kebelakang. Tepatnya tgl 21 Februari 2014. Pz hr itu adalah jadwal kontrol rutin jelang lahiran. Setelah sminggu sblmnya udh dikasi surat jalan yang tertanda untuk bidan jaga di RS yg saya rujuk untuk t4 saya melahirkan. Dan masih, tgl 25 adalah tenggat akhir bayi saya harus lahir. Entah dengan induksi atopun sectio. Saya? Sudah harap2 cemas, meski dokter bilang, "nanti saya bantu pake obat dulu". Yg artinya bakal dibantu induksi dulu. Sekilas di pikiran saya hanya terlintas, yg penting lahiran normal, induksi induksi deh, suakit suakit deh. Haha. Karena membayangkan operasi itu rasanya gimanaaa gitu. Blm d operasi aja udh brasa sengkring2 dluan. Suster yg bntu dr. S bilang, "km telpon'o suamimu, biar dokter yg ngmg lgsg". Bgitu d tlpn, sptinya tjdi intrograsi dr pihak suami saya. Yaaa..maklum, ayah-soon-to-be perlu memastikan gimana2nya sblm memutuskan untuk plg. Setelah sptiny tjdi kspakatan, akhirnya suami saya lgsg beli tiket plg untuk keesokan harinya.

Pulang dr kontrol, perasaan saya campur aduk. Ad perasaan takut luar biasa yang menyergap. Menurut apa yg sering saya baca bahwa melahirkan secara induksi itu sakitnya luar biasa. Mungkin krn rahim dan janin 'dipaksa' keluar. Membayangkan hal itu saja sebenarnya sudah membuat saya ciut nyali. Tapi, membayangkan sectio lebih menyeramkan lagi bagi saya. Dan saya cuma bisa ngajak ngobrol kakak-wanna-be, "bantu bunda nak..bantu bunda.... ayah besok pulang. Kalo kakak mau, pz ayah plg, kakak lahir ya, sblm tgl 25. Ya kak ya.. biar kakak gak sulit d dalem, bunda jg enak. Kakak pinter, bunda-ayah sayang kakak". Begitu terus.. sambil membayangkan hal2 positif, dan relaksasi biar ga stress. Doa yg dipanjatkan tiap solatpun sama. Memohon agar tetap bisa melahirkan secara normal, melahirkan ditemani suami, dan bisa memberikan ASIX k kakak-wanna-be. Begitupun ayah-soon-tobe. Berharap dengan harapan yg sama. Doa yang sama.

Esoknya, ayah-soon-to-be datang di Malang jam 3 sore. Menjelang maghrib, perut agak sakit. Saya anggap kyk sakit perut biasa, kyk mau k WC gitu. Dan acara malem itu adalah mau k kondangan. Ga mgkin g dtg soalnya sodara sendiri. Saya saat itu masih merasa kuat buat jalan. Kuat buat pergi kondangan. Sakitnya kdg2 dtg dan prgi, tp saya masih belum merasa there's something happen. Sante aja walo kdg2 sakit, ttp happy aja k kondangan. Soalnya kan ada ayah-soon-to-be. Jadi gmnpun ttp aja seneng. Toh sakitnya jg masi tolerable. Makan d kondanganpun masi enjoy. Makan di kenyang2in. Haha. *dasarnya laper.

Pz pulang pun masi fine2 saja. Sakit perutnya ttp ada, tapi ga diitungin per berapa waktu. Pokokny masi nyante abis lah sayanya. Mau tidur jg masi guyon2 sama si ayah. Bgitu terlelap, mendadak jm 12 itu saya mau pipis. Ke WC, sambil mendadak ngajak ngbrol kakak-wanna-be, "kakak mau lahir hari ini gak? Kalo iya, kasi tanda ya nak..". Waktu itu sakitnya udh mulai turun k bagian bawah perut. Tapi tetep, saya masi sante. Saya inget kata2 instruktur senam hamil saya.

"Kalo mau cepet bukaan, pz ngerasa kontraksi, ĴªŇбåñ malah dibuat tidur, tapi dibuat jalan aja. Jadi begitu kontraksi, kalo dibuat jalan, bayi akan lbh cpt turun"

Dengan prinsip itu, saya yg masi blm paham klo yg saya rasa drtd itu adalah kontraksi, sok2an aja, pokoknya kalo ini ntr sakit lg, saya mau pake jalan aja. Benar saja, bbrpa saat saya kmbali k kamar, sakit itu dtg lg. Saya bangun, dan jalan2 keliling kamar. Si ayah masih asik bubuk. Begitu sakitnya reda, saya duduk,tiduran lagi. Dan trnyata frekuensi sakitnya dr jm 12 mlm smp jam 2 itu setiap 15 menit sekali. Smp jm 3 udh mulai 10 menit sekali. Tapi saya lagi2 masih sante. Karena saya blm ad tanda flek. Patokan saya dr hasil baca2 klo mau lahiran ya flek itu. Pz pipis lg, blm ad tanda flek, trus ngajak ngmg kakak lagi. Balik k kamar, udh agak capek krn bolak-balik bangun n jalan2 muter kamar. Si ayah jg udh ikutan bangun, ngelus2 perut saya, ngajak ngmg kakak, bacain ayat2 al-qur'an. Jam 4 krg dikit, saya pgn rebahan krn agak sedikit capek. Bgitu ngrebahin badan miring, mndadak, "dhumm!!". Seprti ad yg meledak di bagian ms. V. Saya mulai curiga, ada apa ini? Begitu saya mencoba berdiri, mengalirlah cairan yg tidak dapat saya tahan. Dengan aliran yg semakin deras, saya bangunkan suami, ibu dan bapak. Kondisi mau adzan subuh, saya, suami dan bapak brkt k RS. Ibuk stay d rmh, krn ada yangti yg gbs dtggal sendiri. Bgitu sampe d RS, saya masih bisa lho jalan sndiri dr mobil k ruang brsalin.
☺ "̮ ЂoºoЂoºoЂoºo "̮.

Bgitu smp ruang brsalin, ad bidan jaga, yg trnyata temen dr suami saya. Healaaahh....hihi. disuruh pipis dulu. Ditanyain udah pup apa blm. Krn saya udh pup pz d rmh sblmnya, jd saya g dksi obat perangsang untuk pup. Pz naek ke rnjang brsalin, kata bidannya, ketubannya udah ijo. Saya si ga merhtiin pz d rmh. Dan saya blg k bidanny iya2 aja. Soalny udh mulai sibuk nahan sakit. Sama bidannya cek NST. Gatau gimana hasilny. Yg jelas mbak bidannya lgsg tlpn dr. S, laporan hasil NST. Bgiti d cek dalem, trnyata saya sudah bukaan 4! Subhanallah. Saya sudah mulai kesakitan luar biasa. Dan melihat wajah suami saya d hadapan saya, itu hal yg paling menyenangkan. Bahkan suami saya masi sempat2ny meledek "nafas bunda bau ih..". Hahaa..jelas donk yah. Brktnya aja cm modal ganti baju. Jam 5, dicek bukaan ternyata udah bukaan 6. Ya اَللّهُ, kakak, kamu pinter banget nak. Subhanallah lgi..sakit semakin menjadi, saya sprtinya hanya bisa meracau. Menahan sakit krn belum boleh ngeden! Itu sungguh sakit yg sangat luar biasa! Tiap sakit dtg saya cm bisa mengerang, mencoba sekuat tenaga ambil nafas panjang n mghmbuskannya (meski itu susah). Gak lama, dicek lagi sama bidan sudah bukaan 8! Subhanallah lagi.. saat itu dr. S blm smp jg. Saya smpt dgr bidan tlp dokter nanya posisi n laporan ttg saya. Dan ga lama, bidanny bilang mau dibantu buka jalan lahir biar cpt bukaan 10. Ah saya mah iya aja..biar kakak cpt kluar. Gatau gmn caranya, saya tiba2 sudah sangat ingin ngeden. Sampe teriak k bidan "susteeerr..udah boleh ngeden beluuumm" sambil terengah2. Begitu bidan bilang "yawes ayo belajar ngeden skrg". Smpt saya denger lg bidan yg lain tlpon dokter lg, ngabarin klo udh bukaan lengkap dan kyknya gbs nunggu lgi. Dan mgkin dokter jg udh ngasi lampu ijo buat bidan2 itu bantu saya lahiran, krn ga nututi lg nunggu dokter. Mulailah saya praktek hasil senam hamil saya.

Ngeden pertama failed!
Karena harusnya mulut tertutup rapat. Ga boleh ad udara yg keluar. Setelah belajar ngeden yg pertama itu, ngeden lagi lagi dan lagi. 5x ngeden, dan mendadak teriak karena merasakan ad bagian bawah sana yg entah disobek atau d gunting, menurut suami saya sih digunting. finally rasanya ad yg keluar dr bawah sana. Dan..dan..dan...sebuah tangisan pun pecah. Allahuakbar....

Tepat jam 6.20.
Raisabella Fakhirah Alfita.
Hadir di dunia dengan tangisan kencangnya. Membuat bundanya yg masih terengah2 meracau menyebut nama Allah dan menggenggam erat tangan suami tercintanya.
Saya berhasil, melahirkan anak pertama saya secara normal. Blm smpt liat anak saya krn lgsg dbawa k ruang bayi, dimandikan dan diadzani oleh ayahnya. Saya malah ngeliat dr. S, berdiri d sblh kiri. Yang keluar dari mulut saya secara spontan adalah "dokteeeerrr... gajadi tanggal 25...". Hahaha. Sek sempet2nya.

Masih sangat lelah, ad suster yg blg, kalo saya mau dibius. Kalo kerasa ngantuk, tidur aja. Bener aja, ga lama saya krasa ngantuk, ngefly dan berimajinasi. Seprtiny dr. S sdg melalukan penjahitan di bawah sana. Entah saya ngefly untuk brp lama. Yg jelas ktika saya mulai sadar, saya melihat suami saya ad d sblh saya. Sambil setengah sadar, saya bertanya k suami saya, "kakak mana?". Masi d ruang bayi katanya. Dan saya bertanya lagi "cewek a yah?". Iya, cewek, kata ayahnya. Нĭ°°~нĭ°°~нĭ ~°°нĭ~°°

Setelah bnr2 sadar, suster bantu saya ganti pakaian. Bantu duduk dan dibawakannyalah kakak di gendongan saya. Subhanallah... cantik sekaliiiii anakkuuu. Sungguh nikmat luar biasa yg Allah berikan. Ga lama mama dan ayah mertua dtg, saya disuapin madu dan makanan yg disediakan RS. Disusul ibuk dan bpk yg dtg. Ah, surga sekali rasanya ada mereka semua.

Sebuah rejeki dan nikmat yg tiada terhingga atas kejadian luar biasa tertanggal 23 Februari 2014 ini. Matursuwun Gusti...
Atas segalanya.
Alhamdulillah...

February 22, 2014

Minggu 37 : sedikit bisa bernafas lega....

Assalamualaikum....
Selamat pagi....

Pagi ini sudah mulai kerasa mules2 d perut bawah. Gatau juga, apa ini yg namanya kontraksi? *pertanyaan orang awam, abaikan*

Jadi, kmrn malem jatahnya kontrol ke dokter 'S' lgi. Yang terakhir kayaknya, soalnya mggu depan sudah disuruh ngamar. Huhuhuhu... Jadi, hasil kontrol kmrn malem adalah, jalan lahir masi tebel, tapiiii.... sudah ada pelunakan. Dibandingkan mggu kmrn yg masih level 4, skrg udh level 6. Ayeye! Subhanallah walhamdulillah, kakak-wanna-be emang pinter, nurut bunda n ayah. Walopun begitu, tetep, dijadwalkan minggu dpn adlh deadline kakak untuk lahir. Jadilah saya telpon si ayah-soon-to-be buat lgsg ngbrol sama dokternya. Dijelaskanlah sama dokter kejadian yg sbnrnya. Bahwa kondisinya adalah
1. Kakak-wanna-be ini bbj-nya jauh d bawah rata2. Di UK 37 week seharusnya bbj mencapai 2,8 kg. Sedangkan hasil usg terakhir bbj hanya mencapai 2,5 kg. (Padahal emaknya perutnya udh mbedhodhong2 kata org2. Haha.. kemungkinannya klo ga air ketubannya yg banyak, ato ada sedikit masalah dlm  plasenta yg ga menyalurkan nutrisi secara sempurna ke janjn, ato ya nutrisi diserap sempurna ama emaknya. Dan suami saya sgt sepakat dengan poin terakhir. Hrrrrrr...)
2. Dengan kondisi jika dilahirkan terlambat (versi dokter) air ketuban akan mengental, dan itu akan membahayakan bayi saat setelah dilahirkan. Karena kemungkinannya adalah ketuban yg sudah diminum oleh bayi, susah untuk mengeluarkannya. Lek jare dokter : "DSAnya susah, saya pun susah". Mgkin itu kekhawatiran pasca lahirannya.
3. Ada kemungkinan jg dikarenakan oleh kondisi kakak-wanna-be yang masih kelilit tali pusat, di leher :'(.

Itulah...
Makanya sama dokter dijadwalkan untuk ngamar. Dan akan tetap diupayakan dan dibantu untuk lahiran normal. Akan diusakan dengan bantuan induksi pil dulu katanya. Bayangan induksi-drip bahkan yg (naudzubillah smoga ga sampe) masuk ruang yg serem dan berhubungan sama pisau itu sudah melintas jelas di otak saya. Hasil baca2 kdg bikin kuat, kdg bikin serem sendiri. Tapi saya masih punya keyakinan kalo saya dan kakak-wanna-be bisa melalui proses lahiran normal. Aaaaamiin... allahuakbar. Allah yg bakal bantu...

Dan hari iniii... saya dan kakak-wanna-be menunggu kehadiran ayah-soon-to-be! Dari kmrn ngajak ngbrol kakak kalo ayah mau dateng. Nemenin kakak sama bunda, nungguin bunda, sampe kakak lahir, ngadzanin kakak nantinya. Dan hasilnya, kakak-wanna-be sepertinya merespon positif. Ya ini tadi, mules2 perut bawah. Meskipun bundanya masih ga paham itu kontraksi apa bukan.haha. cuman selalu ngmg sama kakak, klo pz lagi agak mules gt, sambil dipake jalan n aktifitas, ngbrolnya "kakak pinter. Gapapa kak, bunda gapapa. Kakak lg nyari jalan lahir kan ini? Ayo kak, semangat. Bunda bantu dengan doa ya? Kakak pasti bisa kok! Bismillah ya kak..."

Bismillah...
Semoga Allah bantu dalam proses kelahiran kakak-wanna-be nantinya. Mohon doa juga bagi para pembaca (sok iyes banget, berasa ad yg baca aja gitu). Semoga kita semua dilancarkan segala sesuatunyaaaaa...
SEMANGAAAATTT!!
HAP...HAP...HAP...!

February 15, 2014

Week 36 : Bagai ditimpuk batu segede gaban.

Assalamualaikum.

Sudah 9 bulan kakak-wanna-be ad d rahim bunda ya nak. Kmu masih suka nungging2 d perut bunda, smp kadang keras d bagian perut kanan atopun d kiri. Lucu kadang rasanya tiba kenceng begitu, trus begitu diusap sambil bunda tanya "ini pantat ya kaakk?", ga lama trus pindah posisinya. Ih, km lucu amat sih Kak! Ga sabar ketemu kakaakk..
Lain cerita pz lg rebahan miring kanan ato kiri, juga pz mw tidur mlm. Posisi paling wenak buat bubuk itu ya miring, sama aja si miring kanan ato kiri. Dan yang pasti terjadi adalah, tiba2 di bagian perut yg nempel d kasur, bagian sepanjang bawah p*y*d*r* sampe pinggang, selalu ada tendangan yg jedug2nya kenceng. Semacam kakak lagi hentak2 kaki gitu. Gatau jg si itu kaki apa tangan. Tapi itu selalu terjadi. Jadi makin gemes kan kalo kyk gt?

Gerakan kakak-wanna-be adalah hal yg jadi patokan buatku bahwa kakak baik2 saja. Sugesti positif ya tumbuh dr gerakan kakak. Klo udah ngrasain gerakan kakak bawaannya tenang. Ditambah pula klo lg senam hamil atopun periksa dokter, di cek detak jantung masih aman. Subhanallah walhamdulillah klo ydh kyk gt. Ah, kakak emang pinter.

Memasuki usia kehamilan akhir2, jelas, yg dirasain campur aduk. Seneng, harap2 cemas, takut, bingung. Seneng krn ga lama lagi bakal ketemu kakak-wanna-be, harap2 cemas nunggu hari-H, takut gimana2ny ntr pz lahiran (maklum, anak prtama), bingung krn gatau gimana itu kontraksi, Καραη waktunya ngejan. So complicated huh..?

Intensitas periksa ke dokter jg udh seminggu sekali. Kmrin periksa k dokter setelah nganter yangti terapi, cm dianter sama bpk, krn ibuk jaga yangti d rumah. Nomor antrian yg nomer 32 itu kmgkinan jm 9 mlm br masuk. Benar saja. Lgsg periksa posisi kakak, aman. Periksa detak jantung, aman. Langsung periksa dalem. Dicoloklah saya sama dokter. Kata dokter, "loh, lha kok sek atos pol?" (Lho, kok masi keras banget?). Lgsg lah saya bertanya2. Maksudnya gimana dok? Jadi, harusnya, selama trimester akhir itu, ada pelunakan jalan lahir. Menurut instruktur senam hamil saya, pz saya nanya ttg hal tsb, jadi jalan lahir itu normalnya setebal ruas jari telunjuk. Nah, untuk melahirkan, jalan lahir ini harus setipis kertas. Jadi, bisa dibayangkan donk, kalo harusnya setipis kertas, sdangkan skrg jalan lahir saya masi blm ad pelunakan. Kata dokter, level pelunakan itu 1-10. 10 itu yg udh setipis kertas, sedangkan pny saya masi ad di level 4. Untuk persalinan yg mau dibantu drip, atopun induksi lainnya, levelnya minimal kudu 6, dan persalinan normal minimal level amannya 8. Dokter trus bilang, kemungkinan bisa lahir normal saat ini cuma 20% ini. Jeder!!! Seketika lemes. Pertanyaan yg lgsg muncul dr saya adalah "dok, itu 20% gbs naek lagi prsentasenya?". Kata dokter, ya bisa aja benernya, tp dilihat nantinya, ada kontraksi gak, ada bukaan gak, ada pelunakan gak. Kalo ada, ya bisa. Tapi beliau tidak menyarankan untuk melebihi tanggal 25 feb 2014 (periksa kmrn tgl 14 feb). 25 feb itu umur kehamilan di 28w. Huhuhu, minggu dpn mau mbujuk dokter supaya bisa nunggu paling tidak smp ad kontraksi alami, setidaknya smp 40w. Walo ketakutan dokter adalah ketuban yg ditakutkan udah keruh nantinya. Pengen lahiran normal Ya Allaaahh... :(

Oiya, abis dicolok dalem, sama dokter dikasi suntikan. Suntikan yg berfungsi untuk menguatkan paru2 bayi, sehingga nantinya siap lahir kapanpun, dan diharapkan nangisnya kenceng. Selain itu katanya juga untuk bantu melunakkan jalan lahir. Bismillaaahh... pengalaman pz disuntik itu, disuntiknya di punggung tangan, pz di nadinya. Pz mau disuntikkan, saya merem. Pz dimasukin suntikan kerasa, tp masi tetep merem. Sampe akhirnya ditepok2 dokter, "sudah,sudah, ayo melek. Udah slese". Trus ditimpali suster, "tinggal nunggu rasanya". Blm smpt nanya apa rasanya, seketika sekujur tubuh dr kepala sampe kaki, sampe di bagian miss V berasa kesemutan hebat. Krenyeng2 semuaaaa. Gbs gerak dlm bbrp detik. Sekitar 10 detik mungkin, br efeknya ilang. Bru bisa bangun. Luar biasa rasanya. Haha. Finally ngbrol ama dokter. Minggu dpn kontrol lg. Ngeliat ad pelunakan apa gak. Huhuhuhu...semoga ad ya kak.. Bantu bunda. Kita lahiran normal aja yuuukk.... bismillah.

Smpe rumah masi lemes. Masi drop. Telpon ayah-soon-tobe sambil miseg2. Hiks. Tapi dia juga yang nguatin saya. Ah, ayah. Really need you now.. sekarang waktunya berusaha sekuat tenaga, melakukan apapun untuk kakak-wanna-be supaya bisa lahiran normal, selebihnya, pasrah. Biar tangan Allah yg bekerja. Bismillah...

February 7, 2014

Week 35 : Yg overweight mah bundanya..

Assalamualaikum...

Menginjak minggu ke 35.
Saatnya kontrol k dokter. Akhirnya dtg juga hri ini. Setelah nunggu2. Bukan krn apa2 si. Selain pgn tau kondisi terupdate kakak-wanna-be, tp sekalian konsul k dokter ttg gatal2 yg saya alami. Terutama gatal d bagian yang tidak-sepantasnya-disebutkan. Hahaha. Krn udh ga tahan lg ama gatelny, dan takut berimbas k kakak-wanna-be nantinya.

Hasil pemeriksaan dokter untungnya nggak "semengerikan" yg saya kira. Ya memang krn perubahan fisik krn hamil. Dan sugesti positif macam itupun kdg cukup, untuk tidak lbh berpikir aneh2 kedepannya. Selain jg dikasi obat. Obatnya si ngefek..tp ga banget. *bahasa macam apa ini*. Obatnya lumayan ngurangin gatal si, cm kdg ya ttp muncul lg. Kudu telaten aja pokoknya.

Hasil kontrol minggu ke-35 ini cukup menggembirakan. Posisi kakak-wanna-be yg pinter ini kepala udah di bawah, udh d bwh banget malah kata dokternya, bokongnya d atas, pz d cek manual ama dokternya. Yeyeye... kakak-wanna-be nurut ama bunda. Sayaaang kakaaak.. Pantesan aja kadang bundanya ngrasa d bawah PD tiba2 membentuk gelombang dan tiba2 "mbedesol" (mamam tuh, bahasa dunia bagian mana lagi ini) di bagian kanan ato kiri trus kenceng. Ternyata pantat to kak?haha. Maap yo kak kalo sering tak towel2 kdg2, saking penasarannya itu bagian tubuhmu yg mana. :)

Detak jantungmu pun normal kak. Walopun bunda ndak ngitungin detakan per menitnya. Tapi kata dokter normal, and I believe in him.

Hasil usg pun bilang posisi kakak-wanna-be udh d bwh banget. Kondisi air ketuban jg masi normal. Detak jantung jg masih oke. Walopun kakak masi kelilit tali pusat di leher, and I'm so worry about it, darling. Berharap kakak ttp baik2 saja sampe nanti kakak mau keluar. Sebab itu juga dokter bilang kudu kontrol lagi minggu dpn. Buat liat lagi posisi kakak apa turun lagi apa gak. Dokter sempat bilang, "kita lihat posisinya lagi, dia turun lagi apa gak. Jadi minggu depan dilihat lagi, apa perlu dipercepat". Dan taukah kamu kak, bunda saat itu yg lg agak2 cemas, ga ngeh sama skali maksud dokter apa. Moga2 ga sampe kudu dilakukan operasi ya kak. Bismillah. Ayo kuatkan bunda untuk bisa ngelahirin kakak secara normal ya kak. Semoga sugesti bunda terhadap kakak tiap hari bisa bikin kakak baik2 aja, meski lilitan tali pusat sering menghantui. Kakak yg masi sering puter2 d dalam bikin bunda less-worry tapi sometimes malah bikin bunda cemas. Tetep ati2 ya kak, jgn sampe nyakitin kakak sendiri. Be tough there for a while. Tinggal bntr lg kan kak? We'll meet soon, sama bunda, sama ayah, sama dunia yang akan kamu jelang. :)

Satu hal yang perlu di garis bawahi, di bold, di cetak miring, dan kalo perlu di warna merah dengan ukuran font yg agak gede nih (woh, sumpah ini lumayan lebay,haha) adalah tentang BERAT BADAN. Hasil usg bilang, kalo berat badan kakak-wanna-be adalah 2427 mg alias 2,4 kg. Dengan perkiraan lahir dengan BB sekitar 2,6 kg. Bulan kmrn BBnya 1813 mg. Nah... masalahnya....ini berat badan bundanya naek gila2an di trimester 3. Udah naek hampir 13 bahkan 14 kg. Jadi?????? Berat badannya diserap bunda semua gt yak? Hahahaha.. sblm kontrol udah harap2 cemas aja kalo kakak overweight. Udh lebih dr 3 kg. Sedang kata dokter klo anak pertama dan pgn lairan normal usahakan bayinya jgn gede2. Nah, cemas dong ngeliat nafsu makan (plus berat badan) yg naek drastis di trimester 3. Begitu periksa trnyata BB kakak normal. Lega plus kaget. Gimana cara nurunin BBnya ini nantiii? Jujur sekarang masi ga peduli sama BB. Tapi mikir nantinya buat nurunin BB. Huahahaha. Bantu saya Ya Tuhan..

Baiklah.
Sekian dulu laporan mingguan dr bundanya kakak-wanna-be. Tetep sehat ya kak, tetep dalam kondisi yg menyenangkan bagi kakak dlm rahim bunda, kita akan segera ketemu, insyaallah...bismillah...

February 4, 2014

Week 34 : Udah 8,5 bulan aja..

Assalamualaikum....

Wohooo..
Sudah minggu ke 34! Hr kamis depan udah 35 weeks (menurut itungan saya). Kadang2 merasa time flies so fast, tp ga jarang merasa "ayo donk, buru2 due date". Hihihi. Maklum, saya trmasuk emak2 yg menanti sekali kehadiran buah hati saya dan suami saya. Apalagi ngeliatin news feed d medsos yg isinya pamer foto anaknya semua. Haha. Kan saya jadi pgn juga cpt2 ad yg jd objek foto kyk gitu. Tapi saya jg menunggu si kakak-wanna-be lahir normal saja. Menunggu tanda2 alami yg disinyalkan sama kakak-wanna-be. Agar tidak perlu dilakukan perlakuan2 khusus, apalagi kudu induksi ataupun operasi. Amit2 lah. Bismillah semoga ga harus melalui proses2 itu. Biar hemat d kantong juga, hahaha. Pengen jadi ibu seutuhnya dengan melahirkan secara normal. Bukan berarti saya mendiskreditkan yg melalui persalinan secara SC. Tpi setidaknya saya ingin menjalani kodrat wanita yg merasakan kontraksi, mules, keluar flek, pembukaan lengkap, pecah ketuban, ngeden, melahirkan, IMD lengkap, dan menyusui ASIX. Bismillah.. (lgsg dijedug kakak-wanna-be, semoga tanda setuju).

Masuk week 34 mulai ada kejadian2 unik (let's call it unik, walopun sebenernya agak2 mem-bete-kan, hihi).
Kulit di bagian lipatan2 menghitam dengan sangat drastis. Lipatan leher, lipatan ketiak, dan beberapa lipatan lain yang tidak perlu disebutkan. Haha, sensor ON.
Berat badan yang mencapai kenaikan 13 kg (emejing bukan?) bikin badan mulai berasa berat buat dibawa2. Tapi tetep berasa enjoy klo diajak jalan2 sama ibuk n bpk. :D. Semoga aja kakak-wanna-be beratnya normal2 saja. Ga gede2 amat. Ya kak ya? *elus2 perut. Bunda aja yg gendut. Ntr bisa di turunin insyaallah. :)
Perut rasanya udah kyk mau jatoh. Berasa kudu di angkat klo mw jalan (kmu pikir rok yg kepanjangan, mel? Kudu diangkat2 biar ga nyrimpeti klo jalan?).
Merasakan gatal2 d daerah yg tidak seharusnya gatal. Hooo...ini yg paling unik. Dan mari untuk tidak membahasnya. Yg jelas ini yg paling bikin gemes. Ngahaha..
Frekuensi BAK alias p*p*s yg makin sering, bikin bolak2 nyatronin kamar mandi. Even in the middle of the sleep. Jam 2,jam 3,jam 4 pasti kbgun pgn nyatronin kmr mandi. As long as i read, katanya si itu krn bayi udh mulai turun, dan menekan kandung kemih ibunya. Jadilah prosesi k kmr mandi jadi hal yg wajar saat UK mulai dekat dgn due date.
Tiap bangun pagi bagian telapak kaki kyk digigitin semut. Cekit2. Buat jalan kyk ad yg nusuk2 gt. Dan bengkaknya kaki memaksa merubah ukuran sepatu 2 nmr dr sblmnya. Keren kan? Kpn hri nyari sepatu susah beneerrr...haish.. Tangan? Sama. Sama2 bengkak. Dan klo tangan lebih amboi lg kejadiannya. Seharian itu berasa kyk kesemutan terus. Klo bangun tidur malah susah buat genggam. Jadilah klo pagi senam tangan dulu. Biar bisa dipake (dipake???).
Oiya. Hal unik terakhir adalah, skrg saya lagi ditemplokin sakit flu. Pilek, tenggorokan kering, bersin2. Sampe klo bersin perut berasa kenceng. Huhuhu..maapin bunda ya kak. Kmu yg sehat2 di dalem..

Sedangkan persiapan yg udah dilakukan diantaranya adalah:
SENAM HAMIL. Finally! Hahaa..setelah smpat ga jadi2. Dan karena d RS t4 saya brncana melahirkan diadakan senam hamil gretongan (bayar si,tp cm byr kartu member,cuma 20rebu), jadilah saya semangat buat ikutan. Komentar saya setelah awal2 ikutan senam, akhirnya saya tau gimana cara ngeden yg baik!! Dan, ternyaya,ngeden itu cuapek ya..haha. itu masi teori, gmn prakteknya? But I believe I can do it!! Believe in GOD!
Nyicil beli pakaian bayi n perlengkapan bayi was done. cukup dulu lah beli2nya. Ntr klo udh mulai terlihat tanda2 ga muat bru maraton beli lagi. Hahaha.. tp gatau lg ya klo tb2 kepincut barang2 n promosi olshop. *kabur sebelum ketauan suami. :D
KK baru udah jadi. So, ntr klo kakak-wanna-be lahir udh bs lgsg di proses lagi. KTPku dan KTP mz @alfanitumara pun sudah ganti statusnya jadi KAWIN. Horeee...

Fine,
Kyknya segini dulu laporan bulanannya..hahaha..
See you...

January 26, 2014

What we must think before.... married.

Apa yg perlu dipikirkan sblm menikah.

Seringkali pasangan yang akan menginjak status selanjutnya alias menikah, bertanya-tanya, apa aja sih yang kudu dipikirin atau direncanain?

Jujur aja ni, saya, yg lagi hamil 8 bln ini, sebelum nikah saya cuman mikir gimana carany ngumpulin uang buat bisa nikah ama pacar saya waktu itu, @alfanitumara yg saat ini sudah akan menjadi ayah-soon-to-be. Haha. Sesimpel itu doang. Padahal gaji hasil kerja ya ga banyak2 amat buat modal nikah. Apalagi klo bayar semua vendor sendiri rasanya mustahil. Bisa nunggu sampe lebaran monyet. Padahal saya jg gatau monyet2 itu lebaran apa gak. Sedangkan kedua pihak keluarga udah nentuin waktu nikah.

Seketika itu saya mikir bahwa  perencanaan keuangan untuk melangsungkan pernikahan adalah mutlak yang kudu direncanakan sematang-matangnya oleh kedua pihak. Mau total biaya pribadi atau butuh dukungan dana dr pihak lain, misal orang tua, sodara atau dukungan bank (berasa mau tender proyek aje, hihi).

Setelah saya menikah, barulah saya merasa "kemana aja si saya selama ini?". Baru saya sadari ternyata banyaaaakkk sekali yang terlewat (atau mungkin terlambat) untuk dipikirkan sebelum saya menikah. Malah mz @alfanitumara yang sudah siap dengan segala planningnya. Yaa... mgkin krn dia lelaki, dan pemikirannya dia akan menjadi kepala keluarga, penanggung jawab kehidupan istri dan anak2nya. Saya cukup berbahagia bersuamikan dia yang walopun ga detail, tapi dia bisa menentukan garis besar kmana kehidupan keluarganya akan dibawa. Miss you so, husb..

Hal yg selanjutnya kudu dipikirkan adalah runtutan umum yg dulu sepertinya sudah sangat akrab d telinga. Pikirkan mengenai kebutuhan SANDANG, PANGAN, PAPAN. Classic, but that's the deal. 3 kebutuhan pokok yang memang sangat2 pokok. Diluar itu? Nanti dulu lah ya... Dan menurut saya, yang paling pertama kudu di rencanakan adalah masalah PAPAN. Where we will live after marriage. Penting kan? Masak ya mau ngemper? Pikirkan dimana akan tinggal? Mau beli rumah kah, ngontrak kah, d rumah orang tua kah. Berapa biaya yang perlu dikeluarkan? Masukkan semua dalam tabulasi yang cukup detail. Simpan saja di file jika memungkinkan, jdi jika kita butuh untuk mengubah2nya bisa lebih mudah.
Setelahnya adalah urusan PANGAN. As a human, it will be need supply of feed. Ga ad yg ga butuh makan kan? It's important to think about it. Ga mikirin itu ya sama aje bunuh diri pelan2. *lebay. Pikirkan keuangan untuk pengeluaran tiap bulannya (belanja bulanan). Pikirkan juga alat2 penunjang pangan, yaah..dalam hal inj mungkin untuk yang ngontrak2 macem saya, atau yg beli rumah baru tp ga fully furnish. Otomatis beli2 kompor dan tetek bengeknya pasti bakal jadi perhitungan juga donk? (Jadi kepikiran d kontrakan baru apa aja yg belum punya, haha).
Setelah itu, baru mikirin ttg kebutuhan SANDANG. Buat saya, ini si bukan hal yang samat sangat mendesak buat di rencanakan. Mksudnya, kalopun ad budgetnya ya ga gede2 amat gitu lah. Wong ya belum tentu tiap bulan saya beli baju baru. Kecuali ad diskonan yng bikin ngiler. *lah,lak podo ae. :). Tp untungnya saya dan suami bukan tipe2 yang tiap bulan kudu beli baju ganti penampilan. Kalo ad yg lg butuh dibeli ya beli. Kalo ad yg murah dan bagus dan kepengen ya beli. Kalo ga ad yang sreg ya udah lempeng2 aja. Tapi tetep, prinsip suami saya, pokoknya klo ad yg sreg dan kepengen, beli aja. Gimana ga "ayem" punya suami kyk gt? Untung saya tau diri, klo ad brg bagus, kepengen, tp harga ga rasional ya saya cukup melipir saja. Hihi... *iki kok ndadak curhat. Jadi, perencanaan ttg sandang ttp kudu di adakan dalam tabulasi kebutuhan. Semisalnya pun tidak trpakai kan bisa dipakai untuk kebutuhan yg lain. Atau bisa juga di akumulasi untuk waktu selanjutnya.

Selanjutnya adalah spending money for having a baby. Menikah salah satu goalnya adalah mendapatkan keturunan, right? Maka dari itu, meskipun tidak detail, tapi setidaknya bicarakan dengan pasangan ttg menyisihkan uang untuk keperluan memiliki anak. Tidak perlu sedetail apa saja yang akan diperlukan saat punya anak. Tp sebagai langkah awal adalah mulai membicarakan berapa persentase yang akan disisihkan untuk keperluan ini. Karena menurut saya, keperluan bayi dan anak hari gini gila2an. Keperluannya udah ngalahin keperluan emak-bapaknya. Jadi, klo dr awal udah ad ancang2 prsiapan kan lumayan. Setidaknya ga perlu kaget nantinya dengan pengeluaran yang akan terjadi. *cukup saya yang terkaget2 dengan biaya2 itu. ;)

Satu hal yg mungkin cukup riskan dipikirkan. Adalah tentang pencarian nafkah antara suami dan istri. Riskan dan cenderung bisa membuat salah paham. Kondisinya berlaku ketika sebelum menikah, baik pihak wanita dan pihak pria sama2 bekerja. Istilahnya sama2 ngumpulin duit buat kelangsungan hidup selanjutnya. Hal yg perlu dibicarakan adalah komitmen dan kesepakatan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Hal yg perlu di kompromikan harus dibahas secara tuntas dan jelas sebelum menikah. Sehingga, setelah menikah, ga ad lagi yg namanya gengsi2an, merasa sama2 tinggi, dan akhirnya keluarga jadi korban. Big no no !!

Jadi, bicarakan secara bijak, kepala dingin, baik2 dan tenang tentang kehidupan seperti apa yang akan kita bangun dan kita jalani nantinya, sayang? Karena kita yang akan merasakan, maka kita pulalah yang harus mengusahakan. Right? Memang, semua ada di tangan Sang Pemilik Hidup, Allah SWT. Tapi, Allah SWT juga suka org yg berusaha kan? Maka dari itu, berusahalah... lalu berdoa. Sisanya... berpasrahlah. :)

Tentang perjuangan...

Assalamualaikum...

Minggu yang cerah untuk malas2an.hihihi.. Cuaca di malang seharian ini cukup cerah, tanpa mendung, tpi mengandung angin yg cukup kenceng. Makin deket Imlek kali ya... *kata Ibuk n Bapak lho ya.

Pagi2 tdi sibuk d dapur masak Soto Ceker n Perkedel sampe pinggang senut2 rasanya. Maunya si ngenalin kakak-wanna-be untk brkegiatan di dapur. Maklum, kan prediksiny insyaallah cewek, so.. nantiny kan jg kudu nyemplung k dapur. Untuk menyenangkan suami tentunya. Hoho... *think too far.

Abis masak tpi lgsg ndelosoran, nntn tipi, baca majalah dan nylesein baca buku AyahASI. The recommended book for new-parent-wanna-be, khususnya buat ayah/bapak/abi/abah/father/papa soon to be dimanapun kalian berada. Dukunglah istri kalian untuk memberikan ASI Eksklusif untuk anak2 kalian, generasi penerus kalian, agar punya imun yang kuat... Saya, adlah seorang calon ibu (aaaaamiin) yang sedang berjuang, mencari informasi sebanyak2nya tntang pemberian ASI pada calon anak saya nantinya. Saya berharap bisa memberikan ASI Eksklusif, dan jika diberikan rejeki oleh Allah bisa sampe anak usia 2 tahun. Aaaaamin lagi..

Saya memang belum membuktikan kekuatan cairan ajaib yang bernama ASJ itu. Saya jg belum bisa praktek ttg pemberian ASI. Tp saya hanya berharap, berusaha dan berdoa, agar saya siap dan mampu melewati tiap fase yang dijabarkan dalam setiap artikel ataupun hal2 yg saya baca ttg pemberian ASI.

Saya yakin, Allah telah memberikan seorang wanita dengan segala kesempurnaannya. Bayangkan saja, bagaimana seorang wanita dapat mengandung, membawa serta janin bersamanya dlm kurun waktu 9 bulan. Kekuatan perut untuk memberikan ruang gerak pada janin. Menahan rasa sakit, nyeri, dan segala yang menghambat gerak dan kegiatannya. Merelakan waktunya tersita untuk sekedar ngobrol dengan calon bayinya yang bahkan masih belum bisa dia lihat. Melahirkan dan menahan sakit yang luar biasa (katanya sih, soalnya fase ini blm saya hadapi. Haha) demi lahirnya buah hati yang diidam2kan. Menyusui dengan segala suka duka dalam perjuangannya. Dan mendampingi anaknya bertumbuh dewasa.

Tapi saya juga yakin. Ada peran ayah sebagai suami di sana. Ayah yang selalu ada di samping wanita2 bertajuk Ibu/bunda/mama/emak/umi itu. Berapapun persentasenya, bukan masalah. Yang jelas akan selalu ad peran suami di dalam perjuangan seorang istri. Suami yang akan terus berjuang mencari nafkah bagi istri dan anaknya. Suami yang akan terus ada untuk istrinya saat dibutuhkan. Suami yang siap dijadikan tempat sampah bagi istri dan anaknya. Suami yang rela berkorban apapun demi kebahagiaan istri dan anaknya. Serta ayah yang siap bangun tengah malam untuk menggantikan popok anaknya, meredakan tangis anaknya, membantu istriny saat menyusui anakny d tengah malam. Aaahh.. mendadak sangat merindukan @alfanitumara. :(

Semangat terus calon2 ibu, dan yg sudah menjadi ibu. Semangat pula calon2 ayah dan yg sudah menjadi ayah. Keep struggling for our children better future. Mari menjadi org tua yg hebatt...

January 23, 2014

Starting to be deg2an...

Yeihaa..
Assalamualaikum,,,
Setelah last post yang terposting hampir 3 bulan lalu, tetiba teringat kalo punya piaraan di dunia maya. Huehue,,
Kemenong aja si neng?
Kagak kemana-mana si benernya. Ada kookk.. Cuman ya lagi ga inget ama blog, lebih tepatnya karena writing moodnya lagi ga standby. Kadang ad ide nulis, tapi berhubung ga langsung di tulis ya akhirnya melayang lagi deh tu idenya. hihi..

Posisi saya sekarang lagi di kota kelahiran saya, Malang. Kota kecintaan saya dan suami saya.
Kota dengan sejuta kenangan kita berdua. Aish.. kenapa jadi galau...
Angin lagi demen bertiup kenceng. Kalo kata Ibuk dan Bapak karena mau Imlek. Kata Ibuk udah bisa diprediksi, klo mau Imlek pasti banyak angin. *dan saya pun baru tau*

Dan kali ini usia kehamilan saya menginjak 34 minggu. Alhamdulillah, Subhanallah walhamdulillah. Istimewa rasanya. Campur aduk. Seneng, Excited, Bingung, Takut, semua campur jadi satu. Seneng karena ga lama lagi saya dan suami saya kedatangan tamu kecil hadiah dari Allah SWT. Excited menyambut kehadiran kado terindah, pengen cepet2 due date aja. Bingung karena gatau gimana rasanya mau melahirkan, gimana kontraksi itu, gimana caranya ngeden yang baik dan benar, hihih.. Takut, karena takut gabisa ini itu saat nanti kakak-wanna-be sudah lahir. Banyak ketakutan yang menghantui. But as long as I could believe in God, saya meyakinkan diri saja bahwa SAYA PASTI BISA.

Selama ini banyak ngobrol sama Ibu2 muda yang nglahirinnya masih fresh, masih dalam kurun waktu setahun kebelakang. Makin banyak ngobrol makin banyak pengetahuan, sekaligus makin banyak ketakutannya. Hahaha,,, Makin deg2an yang jelas. Penjelasan2 buibu muda itu kadang bikin deg2an luar binasa. *langsung kakak-wanna-be gerak di dlm. "Tenang bunda, Insyaallah semua lancar kok", mungkin gitu yang mau disampein kakak-wanna-be*.

Umur kehamilan menginjak 8,5 bulan. Perubahan yang terjadi udah cukup banyak. Berat badan udah menginjak kenaikan sebanyak 12 kg, tapi si kakak-wanna-be terakhir hasil USGnya masih 1,8 kg (jadi, berat badan saya itu?? sisanya ke emaknya gitu?? awawaw.. :D). Hasil USG terakhir ada lilitan tali pusat di leher, hiks. Tapi dsog-nya nyantai aja, katanya gapapa, yg penting dilihat saat mau lahir nanti. Selama bisa normal tetep akan diusahakan lahiran normal. Dsog-nyantai, emaknya ini yg sibuk ngajak ngomong kakak-wanna-be, "Kakak, klo gerak ati2 sama tali pusatnya yaa.. Kalo bisa, pelan2 tali pusat yg di leher kakak dilepas ya. Yang penting jangan sampe tali pusatnya bikin susah kakak di dalem yaa..." Gituuu terus,, Huhuhu... Semoga kakak-wanna-be baik2 aja di dalem ya kak. Bunda khawatir ama kakak.. Posisi terakhir alhamdulillah kepala udah di bawah. Pas USG 4D muka udah ga begitu terlihat jelas karena USGnya pas udah 8,5 bulan. Disarankan USG 4D itu di umur kehamilan 6-7 bulan, disaat air ketuban masih cukup banyak, dan ruang gerak baby di dalam masih cukup gede buat muter2. Kalo udah kyk saya kemaren, air ketubannya udah dikit karena babynya udah gede, otomatis ruang gerak juga udah terbatas. Sampe2 pas alat USG ditempelin di perut bagian bawah, di bagian kepala babynya, yg keliatan cuma bagian pipinya. Hihihi.. Posisinya baby lagi noleh kanan,blas mukanya gamau noleh, sampe di agak di goyang2 ama dokternya. Tp tetep, gamau noleh. Cuman tangannya pas nutupin mulut, gatau lagi ngenyot jari atao mau gerakan tutup mulut. Hehehe.. Hasil print out USG pun jadi ga maksimal. Ga keliatan muka secara jelas. Kata dokter cuman satu, "Ini pipinya tembem kayak Ibunya". Hahaha.. Gen tembemny udah nurun duluan ya Kak.. :D

Perubahan lain yang terjadi adalah kaki saya membengkak!! Ukuran sepatu udah naek 1 level. Perut makin maju dan terasa sangaaatt berat. Berasa mau diganjel aja perutnya, dipegangin terus. Berasa mau jatuh kadang2, haha, lebay.. Tidur udah susah, miring kanan salah, miring kiri salah, telentang berasa 'ngap', tengkurep udah ga mungkin. Tapi posisi yang disarankan memang tidur miring kiri dan kakinya ditekuk, kalo bisa si di ganjel juga. Perut yang makin maju makin balapan sama puser yang makin menonjol. Hahaha,, Kalo pz pake baju udah duluan yg keliatan pasti pusernya, berasa punya tombol. ;D

Usia kehamilan yang beda antara hasil itungan HPHT dan hasil USG kadang bikin harap2 cemas. Bedanya sekitar 2 mingguan. Otomatis beda prediksi due date donk. Jadi, pokoknya, harus siap brangcus ke RS kapanpun. Semoga waktunya tepat dan si Ayah-soon-to-be bisa datang tepat waktu, menemani saya dalam proses persalinan nantinya, mengadzani si kecil untuk pertama kalinya. Harapan terbesar saya seperti itu. Bismillah, ridhoilah keinginan saya Ya Allah. Aaaaamiin.. :)

Sehat ya Kak..
Kurang dikit lagi nanti ketemu Bunda n Ayah.
Bismillah.
Kuat, lancar, sehat.
We love you, Kak.

Life is like a RAINBOW .melifart.