June 17, 2014

#kakakraisa dan perjalanannya

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Tiba2 terlintas d pikiran nulis ttg #kakakraisa. Dan nemu topik yang pas. Raisa dan perjalanannya.

Raisabella Fakhirah Alfita.
Anak cewek saya, baru aja menginjak umur 4 bln. Tapi, jangan salah. Sudah cukup banyak ni perjalanan yg dilakukan bayi r bln ini. Haha. Bayi dulu kykny masi blm boleh deh ya kluar2 jauh gitu sblm 6 bln gt. #kakakraisa donk..udah sampe kemana2.

Umur 1 minggu.
#kakakraisa udah diboyong ke rumah Akas-Umeh-nya d Turen. Dijemput sama Akasnya pz pulang ngajar. Karena terhitung masi bayi banget lah ya, jadi #kakakraisa mah tidur sepanjang perjalanan Malang-Turen. Jadi emaknya ga terlalu rempong lah ya. Meskipun emaknya kakinya bengkak segede gaban tapi kalo #kakakraisa-nya adem ayem sih aman lah..

Umur 2 minggu.
Balik lagi k rumah Uti-Kung-nya d Malang. Dan masih byk boboknya. Aman sejahtera nyampe d rumah Bundanya d Malang lagi.

Umur 2 bulan (kurang sehari).
Perjalanan jauh #kakakraisa dimulai. Rutenya adalah Malang - Bandung naek kereta, lanjut Bandung - Karawang naek mobil. See? Masi umur 2 bulan udah lintas propinsi aja ni bocah. HªhªhªhªHªhª =)) º°˚˚° . Selama perjalanan naek kereta, syukur alhamdulillah #kakakraisa ga terlalu rewel. Ya krn waktu itu masi seringnya ngajak begadang, jadi malem2 d kereta #kakakraisa malah melek ombo (lebar, red). Jadi Bundanya yang nahan ngantuk  dgn susah payah. Ayahnya? Sukses pules. Cuman mulet2 n melek bentar pz aq minta bantuan ini-itu. Dini hari, jm 3-an, #kakakraisa mulai ngringik. Udah d gendong smbil berdiri ttp gamau. Akhirnya jalanlah Bundanya ke bordes (bener ga tulisannya? Itu nah, sambungan kereta yg ada toiletnya). Eh, si #kakakraisa lgsg bobok. Maka dapat disimpulkan dia kedinginan d dlm. Ga lama ayahnya dateng nemenin (part yg ini bnrn so sweet bgt ni ayahya raisa,haha). Setelah nyampe Bandung, mampir rumah Yangyut-nya #kakakraisa dulu. Siang jam 1 baru lanjut k Karawang. Perjalanan ke Karawang pun dilalui dengan sukses. Anteng2 aja. Subhanallah pokoknya. Nyampe Karawangpun #kakakraisa juga ga rewel. Ah..Bunda bersyukur banget kak, kamu emang bersahabat.  الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Umur 2,5 menjelang 3 bln.
Kalo yang ini ceritanya jalan2. Yap! #kakakraisa heading to Bekasi. HªhªhªhªHªhª =)) º°˚˚° ke Bekasi doang aja bangga. Eya kudu donk! Ceritanya liburan wiken. Pz kebetulan onty Enji maen k Karawang. Jadi kita nyewa mobil, jalan2 k Bekasi. Rencananya adalah merealisasikan rencana jaman Bundanya masi pacaran sama Ayah, buat maen ke Bekasi Town Square (yang baru diketahui mallnya ga serame yang kita bayangkan). Selama perjalanan #kakakraisa fine2 saja. Nyampe lah kita di BTS. Masuklah kita ke parkiran entah lantai berapa. Bgitu turun mobil, kita2nya mau solat. Udah mulai ngringik tu #kakakraisa-nya. Masih bisa ditenangin kita2 gantian solat. Eh ga brapa lama nangisnya makin kenceng. Banget. Panik, akhirnya saya minta ayahnya Raisa buka pintu mobil n nyalain ACnya. Maksudnya mau nenenin dulu. Eh #kakakraisa gamau lho dinenenin. Makin panik lah kondisinya. Trus d dlm mobil ttp berusaha buat nenangin dia. Agak lama, akhirnya tenang. Lagi, kita ajak dia turun mobil. Tenang...sampe pintu mall. Cetaarr! Nangis  lagi lah dia. Malah lebih kenceng. Langsung kita balik badan. Balik lagi ke mobil, dab masi blm bs ditenangin. Tuhaann...kenapa dia? Finally ayahnya bilang : "yuk pindah parkiran. Nyari yg d luar aja ya. Ntr klo masi nangis  kita pindah mall". Setelah itu pindahlah kita k parkiran yg ad d luar. Jeng..jeng.. dan Raisa-pun senyum2. Turun mobil,masi ttp senyum2. Sampe akhirnya kita keliling2 mall, makan dan balik k mobil pun dia anteng. Jadi..jadi...tadi #kakakraisa kenapa pun masi jadi pertanyaan yg mgkin jg ga bakal nemu jawabannya. HªhªhªhªHªhª =)) º°˚˚°

Umur 3 menjelang 4.
#kakakRaisa menjajal Jakarta! Ceritanya adalah dateng di acara Family Day yg diadain kantor ayahnya. Berhubung ni anak kadang gbs diprediksi, akhirnya sepakat sama ayahnya buat pinjem mobil aja dan ga ngikut rombongan yg naek bis. Jadi klo sewaktu2 rewel bisa lgsg cuss. Berangkat jm stgh6 pagi. Di perjalanan dianya tidur. Nyampe Ancol, baru bangun. Sampe acara selese, anteng. Dikerubutin temen2 ayahnya jg anteng2 aja. Keliling wahana di Ocean Dream Samudra pun anteng dan tidur. Pz nonton wahana underwater show, ayah bundanya udh H2C aja, nyari2 lokasi pintu keluar. Jadi, pokoknya klo nangis, langsung menuju pintu keluar. Haha, parno abis. Soalnya wahana ini d ruangan yg lampunya dimatiin pz show. Trnyata, terselamatkan oleh lampu2 led yg gerak2 d atas. Jadi, #kakakraisa sibuk ngliatin lampu, bukan shownya! Terimakasih ya Allah ...hehe. Dan alhamdulillahnya, sampe perjalanan pulang (dan sempat macet bntr d tol dakot krn ujan), Raisa ga rewel. Ya nangis2 kecil krn haus atopun bosen. Tapi, the result is : AMAN! :*

Jadi...besok berpetualang kemana lagi kita Kak?
Lebih gede kamu, semoga perjalanan kita makin jauh ya Kak.
Eksplor dunia ini bareng ayah bunda (dan nanti mgkin bareng adek2 jg,haha ).
Sehat ya Kak.
Love you...

June 5, 2014

MENDIDIK ANAK WANITA (Share and Copy Paste)

Assalamualaikum...

Siang yang cukup mellow. Suasana hati yang tidak menentu. Entah karena apa.
Siang-siang iseng ngepet a.k.a nge-Path and visit a friend's Path.
Dan nemu postingannya dia yang cukup bagus. Bukan dy yang nulis, tapi share tulisan yang dibuat oleh Bendri Jaisyurrahman.
And it's about,,

MENDIDIK ANAK WANITA (TIPS PARENTING)
By : Bendri Jaisyurrahman (@ajobendri)

Berbahagialah orangtua yang dikaruniakan anak wanita, sebab Rasulullah telah menjamin baginya surga jika sabar dan sukses mendidiknya

Barangsiapa yang diuji dengan memiliki anak wanita, lalu ia asuh mereka dengan baik, maka anak itu akan menjadi penghalangnya dari api neraka (HR. Bukhari)

Sebagian orangtua menganggap remeh mendidik anak wanita, bahkan lebih mengunggulkan anak lelaki. Padahal wanita adalah tiang peradaban dunia.

Itulah kenapa, jika gagal mendidik anak wanita berarti kita telah memutus kebaikan untuk generasi masa depan

Gagal mendidik anak wanita berarti kelak kita akan kekurangan #ibubaik di masa depan. Dan ujungujungnya rusaklah masyarakat

Ajarilah anak wanita kita akan keutamaan menjaga kesucian diri bukan sekedar menjaga keperawanan. Suci dan perawan itu beda!

Perawan terkait dengan faktor fisik, dimana selaput dara tidak robek. Sementara suci terkait dengan faktor akhlak dan sikap

Banyak wanita yang bisa jadi masih perawan tapi tidak suci. Ia membiarkan badannya disentuh, bibirnya dikecup lelaki lain, asal tidak bersetubuh.

Semantara banyak juga wanita yang tidak perawan atas sebab kecelakaan, terjatuh, tapi masih suci. Sebab ia tak biarkan lelaki lain menyentuhnya

Quran memberikan gelar wanita terbaik kepada Maryam tersebab ia selalu menjaga kesucian dirinya dalam kata, sikap dan tingkah laku.

Maryam tak sembarang gaul dengan lelaki asing. Maka saat ia dinyatakan hamil, ia tetap suci di mata Allah

Demikian pula dengan Bunda Khadijah, istri Rasulullah yang tidak lagi perawan tapi digelari 'Ath Thohirah' atau wanita suci

Dari rahim wanita suci kelak muncul generasi berkualitas. Nabi Isa adalah bukti keberkahan dari wanita yang menjaga kesuciannya

Maka, tugas utama ortu yang memiliki anak wanita adalah mengingatkan pentingnya kesucian bukan sekedar keperawanan

Ajarkan anak wanita untuk bersikap sepatutnya terhadap lelaki asing atau yang bukan mahram. Ramah boleh tapi tetap jaga kemuliaan diri

Saat anak wanita belum baligh atau masih anak2, ajarkan ia untuk membedakan 3 jenis sentuhan : pantas, meragukan dan haram

Sentuhan pantas itu muaranya kasih sayang. Ini dilakukan oleh orang lain kepada ank wanita yang belum baligh di bagian sekitar kepala dan pundak

Sentuhan yang meragukan. Yakni antara kasih sayang versus nafsu. Biasanya berpindah-pindah tempat. Dari kepala turun ke bahu trus ke pinggang

Jika sudah melewati batas bahu, yakni ke pinggang, atau ke perut, ajarkan anak untuk menolak dengan kalimat "Aku gak suka ah"

Terakhir, sentuhan haram yakni di wilayah sekitar kemaluan dan buah dada. Ajarkan anak kemampuan untuk menolak dan menghindar

Dengan mengajari anak wanita kita tentang sentuhan, mengajarkan juga kepada mereka tentang berharganya tubuh mereka. Tidak sembarangan disentuh

Selain itu, ajarkan juga kepada anak wanita kita tentang siapa itu saudara, sahabat, kenalan dan orang asing. Sikapi dengan beda

Buat anak wanita tidak membutuhkan sosok lelaki lain yang jadi 'pahlawan'-nya selain ayah, kakek dan kakak kandungnya

Saat mereka tumbuh remaja, tak jual murah dirinya demi dicintai lelaki lain. Sebab sudah ada sosok lelaki idola dalam hidupnya, khususnya ayahnya

Sebagian besar remaja wanita yang memutuskan untuk pacaran, karena tak punya lelaki idola di rumahnya sebagai tempat berbagi

Dengan ayah dan kakak kandung tidak akrab. Sehingga ia membutuhkan figur lelaki lain. Akhirnya, perlahan kesuciannya pudar. Jadilah mereka anak cabe-cabean.

Itulah kenapa AYAH perlu hadir dalam jiwa anak wanitanya sedari dini. Harus ada ikatan batin di antara mereka agar anak wanita tak cari idola lain

Ayah harus sering berkomunikasi dengan anak wanitanya saat dalam kandungan. Saat lahir, anak mengenali suara ayahnya pertama kali yang didengar

Saat lahir, jadikan wajah AYAH lebih banyak di scan dalam memori anak. Hadirkan ekspresi saat menggendong anak

Ikatan batin antara ayah dan anak wanita ini memberi pengaruh saat anak tumbuh dewasa dan mengalami persoalan hidup

Saat anak wanita mulai jatuh cinta, ia akan jadikan AYAH sebagai mentor cintanya. Tak ingin ditipu lelaki buaya, nasehat AYAH jadi panduan

Saat anak wanita siap menikah, ia mencari sosok lelaki yang seperti ayahnya. Atau setidaknya pilihan ayahnya

Bahkan saat anak wanita menjalani gonjang-ganjing pernikahan, ia tak butuh lelaki lain sebagai tempat curhat. Ayahnya lah yang jadi labuhan

Peran ayah dalam dalam menjaga kesucian anak wanita amatlah vital. Rusaknya moral anak wanita saat ini salah satunya karena ketidakterlibatan ayah dalam mengasuh

Karena itu, ajaklah para ayah agar terlibat dalam pengasuhan. Tak cuma sekedar cari nafkah. Tapi peduli akan anaknya khususnya yang wanita

Semoga anak wanita di negeri ini selalu jaga kesuciannya sehingga lahir generasi yang diberkahi

Sekian. Mohon maaf jika tidak berkenan.

Life is like a RAINBOW .melifart.

June 4, 2014

#kakakraisa 3 month old

Asslamualaikuumm...
Lagi2 long time no sambang2 blog.
Karena apa? Karena saya sedang menjalani masa2 indah bersama si pipi bakpao, Raisabella Fakhirah Alfita a.k.a #kakakraisa.

Berhubung gabisa tiap bulan update (lebih tepatnya nulisin blog), maka updatean tentang #kakakraisa akan di rapel 3 bulan sekali ajah. Itupun kalo ga lupa. Haha.

#kakakraisa, 3 bulan.
Bulan pertama yang saya habiskan di Malang, masih terasa ringan karena masih ada Ibuk-Bapak, dan Ayah-Mama (kadang juga ad oomnya klo lagi di rumah Mama) yang ngebantuin ngejaga, nggendong, nemenin #kakakraisa. Jadi kadang saya masih bisa keluar rumah, beli keperluan bayi lah, ke bank lah. Selama ditinggal si kakak ditinggalin ASIP d rumah. Bulan pertama si kakak alhamdulilah berkembang secara baik, berat badan normal, karena mimik ASInya kuat. Alhamdulillahnya saya diberikan rejeki ASI yang cukup untuk #kakakraisa. Meski gak melimpah ruah, tapi insyaallah cukup untuk kakak. Kadang aja masi sempet di pompa untuk stok ASIP. Alhamdulillahnya lagi rejekinya si kakak ni melimpah, dalam artian, banyak yang njenguk, banyak yang doain, dan banyak kadonya. Hahaha.. Jelas donk emaknya bersyukur. Setidaknya bisa spend money dikit laah.. *happyface*.

Di awal2 minggu, si kakak ini nangis kejer kalo waktunya mandi. Mungkin dingin kali ya, batinnya dia. Raisa juga pernah mengalami fase "gak mau ditaruh", jadi all of the day is gendong day (uopo ae..). Jadilah emaknya gendong si kakak, siapin bantal di kursi, lalu tidurlah emaknya sambil gendong Raisa, dan sambil duduk di pojokan kursi sampe pagi, sampe bangun2 Raisanya udah agak njomplang posisinya dari gendongan. Baru pz subuh diambil alih Uti-nya dan emaknya tidur lagi walo cuman bentar. Hihi.

Berhubung masi d kampung halaman, otomatis saya bagi waktu antara ada di rumah Uti-Kung-nya dan Umeh-Akas-nya Raisa. Walo banyak yang bantuin jaga Raisa, tapi tetep aja, AYAHNYA NUN JAUH DISANA. Yup! Hal ini sukses bikin saya mewek sampe mata bengkak sebengkak-bengkaknya. Ngenes, pemirsah! Bayangkan, saat udah malem, waktunya tidur, seorang emak tidur sama anaknya yang baru berusia beberapa minggu. Dan ketika malem dini hari, anaknya kebangun minta mimik, dan akhirnya si emak bangun buat nenenin si anak. Krik-krik-krik. Cuman ditemenin sama bunyi detak jam. Ga ada yang nemenin, bahkan wajah yang bisa dilihat yang bikin ati ayem karena merasa ada temennya aja ga ada. How ngenes it is? Sumpah, itu hal yang ngenes-able dalam sejarah kehidupan saya. *mulai lebay. Dan saat itulah saya (sepertinya) mengalami baby blues, walo syukurnya ga sampe menelantarkan #kakakraisa.

Masa2 sebelum selapan adalah masa2 Raisa gak saya pakein diapers. Kasian. Maka saya memilih pake popok kain bertali tuh. Dan jadilah saya setiap pagi selalu berkutat dengan cucian popok2 itu, selagi Raisa digendong Utinya. Lepas dari selapan Raisa saya mix, pagi sampe mandi sore pake Clodi, setelah mandi sore baru pake diapers. Tujuannya satu sih, biar hemat. Hahaha.

Masuk bulan kedua Raisa saya boyong ke kota dimana Ayahnya kerja. Karawang. Kota panas nan gersang namun membawa kebahagiaan tersendiri bagi saya. Awalnya si kakak rencananya ke Karawang abis lebaran. Nah, berhubung emaknya ga tahan jauh2an ama ayahnya, sebelum makin terjadi babyblues akut, maka diputuskan untuk balik Karawang pz si kakak mau 2 bulan. Perjalanan darat dengan kereta, ditemenin ayahnya, Yangkung dan Utinya. Raisa? Aman! Gak rewel. Alhamdulillah. Malah banyakan tidurnya. Emaknya yang gabisa tidur gara2 posisi yang ga pas bikin sakit badan. Sampe d Karawang pun aman tenteram. Perbedaan suhu Malang-Karawang alhamdulillah ga terlalu ngefek buat Raisa. Lagi2 Alhamdulillah. Di bulan kedua Raisa udah mulai suka ngoceh sambil teriak2. Bobot yang berkembang pesat dari bulan pertama, sampe2 emaknya boyoken kalo nggendong.

Di umur (kira2) 2,5 bulan, Raisa udah berusaha buat tengkurep. Seneng banget miring2, karena keberatan bemper (a.k.a pantat), kadang masi males2an. Dan juga belum terlalu kuat nyangga kepalanya. Jadi emak dan ayahnya kadang bantuin tengkurep, dan megangin kepalanya.

Masuk bulan ketiga, Raisa udah mulai bisa tengkurep sendiri, meski satu tangannya kadang masi suka ketindih badannya. Ditinggal noleh bentar aja kadang udah tengkurep. Kadang malah idungnya nyungsep duluan. Alhamdulillah udah kuat nyangga kepala, jadi kalo tengkurep, kepalanya ngangkatnya bukan 90 derajat lagi, tapi lebih. Sampe ndangak2. Sudah mulai bisa fokus ngeliatin satu benda. Sudah bisa ngenalin wajah ayah-bundanya. Sudah sadar kamera (helloo,, kamu umur brapa sih nak?). Sudah bisa ngoceh. Sudah bisa ketawa kalo di ajak becanda. Dan, satu yang terpenting, sudah bisa masukin tangan ke mulut. Sampe kadang kalo masukin jarinya terlalu dalem bisa sampe mau muntah. Hmm.. Raisa..Raisa.. Tapi, karena udah bisa "aware" akan sesuatu, kalo lagi nangis, buset daaah.. kuenceng banget. Sampe pernah pz maen ke Bekasi, lha kok Raisanya nuangis kejer, ga bisa ditenangin. Sampe bingung, takut disangka penculikan anak. Untungnya setelah pindah lokasi parkir, Raisa aman2 saja sampe selese ngemall. Fiuh..

Tidur siangnya udah ga sepanjang ketika dia masih umur sebulan-dua bulanan. Sejam itu udah sangat lama, dan itupun jarang. Karena dia udah mulai mengenal fase bermain. Jadi ditinggal bentar aja udah 'ngek'. Maka bundanya kalo mau ngapa2in balapan sama nangisnya si kakak. But semua masih bisa dilalui. Berat badan belum ditimbang lagi tapi kelihatan banget kalo tambah berat. Pipi luber, sampe hidung balapan ama pipinya. Haha.

Betapa bahagianya saya, menjadi seorang Ibu. Predikat yang ga bisa disepelekan. Menemani tumbuh kembangnya #kakakraisa itu membuat saya menjadi sangat menghargai sosok seorang Ibu. Ibu saya terutama. How hard a mother's job it was.

Sebagai full-time-mom, saya bersyukur. Bersyukur karena saya punya banyak waktu untuk #kakakraisa. Bersyukur karena saya bisa memberikan hak-nya #kakakraisa berupa ASI (dan berjuang untuk 3 bulan ke depan, syukur2 sampe 2 tahun). Bersyukur bisa menemani dan mengamati tumbuh kembangnya dengan mata kepala saya sendiri. Bersyukur rejeki dari Ayahnya untuk Raisa selalu ada saja. Bersyukur juga karena #kakakraisa sangat kooperatif bagi saya. Alhamdulillah..

Semoga #kakakraisa tumbuh sehat, segalanya yang terbaik akan Bunda berikan untuk Raisa. Bunda pun rela berkorban nyawa demi kamu nak. Ayah-Bunda akan selalu ada untuk Raisa. Ayah-Bunda akan berusaha menjadi penjagamu dengan sebaik-baiknya. Ayah-Bunda sayang Raisa.

Raisa si pipi tembem yang hobi tengkurep
Ayah (love) Raisa (love) Bunda
 
Selfie bersama #kakakraisa


Life is like a RAINBOW .melifart.