June 24, 2011

DAMPAK SISTEMIK.. :(

Hari ini lagi-lagi mendengar kabar buruk.
Fiuh...
Masih lekat dalam ingatan tentang beberapa kejadian yang pernah terjadi tahun kemarin.
Dan lagi-lagi itu terjadi...
Dan kejadian kali ini boleh dibilang paling parah.
#ngeri

Apa ini yang namanya dampak sistemik???
Apa ini akibat dari sistem coba-coba yang pernah dilakukan?
Menurut saya si iya..
Dan dampaknya fatal...
TOTALLY BAD!!!

Dan detik ini pun saya percaya, bahwa sebuah hal, yang  dilakukan setengah2, tidak akan membuahkan hasil yang baik. Hal itu telah terbukti, diiringi dengan dampak sistemik yang terjadi. ITS QUITE DAMN HORRIBLE...
#tutupmata

Membaca koran lokal hari ini (yang di share oleh salah satu adik tingkat saya), berhasil membuat saya shock, seketika itu juga merinding, dan langsung cemat-cemot. Sedikit lebay memang. Tapi itulah yang terjadi. Semua tanpa komando dari diri saya. REFLEK....
Lemes, begitu tau kronologis yang saya gabung dari adik tingkat saya dan pacar saya.
TUHAN... apa lagi ini?
I've graduated, but i dont want to hear something bad (AGAIN) bout "IT".

Seketika itu juga, saya memejamkan mata. Mencoba kembali mem-flashback ke beberapa tahun silam. Perdebatan yang sengit terjadi dalam sebuah komunitas yang bernama PANITIA. Bingung karena cemas konsepnya tida bisa terlaksana karena terhambat sebuah masalah yang bernama BIROKRASI. Semua berjuang mencari jalan keluar. Dan akhirnya... bagaimanapun konsep harus tetap berjalan.

Dan,,,,
Baru sekarang saya menyadari sebuah hal.
KETERPAKSAAN.
Yang menyertai perjalanan kami saat itu.
Dan mungkin...
Ini hasilnya.
Agak sedikit FATAL.
Ato memang SANGAT FATAL?

Tapi saya saat ini tak bisa menyesal.
Tak akan mengubah apapun.
Mohon maaf kepada semuanya saja.
Semoga kedepannya akan ada sebuah hal yang lebih baik.
REVOLUSIONER...
Harus ada itu.
Berubah.
Jangan biarkan hal-hal macam ini terjadi lagi.
Sudah cukup kami menerima hal2 seperti ini.

NO MENTION...


Life is like a RAINBOW
-melifart-

10 comments:

  1. dampak sistemik???bukan jawabannya menurut ku kalau boleh berkomentar...
    sudah mencapai puncaknya di mana arogansi yang menganggap "dirinya" lebih baik dan lebih kuat dalam suatu komunitas...bukan masalah keterpaksaan tapi kemampuan menempatkan diri yang kurang karena egoisme merasa lebih baik dan lebih kuat dari yang lain yang menyebabkannya...

    REVOLUSIONER???
    betul sekali,tapi yang perlu derevolusi adalah sikap dari "bagian" dari komunitas besar yang merasa dirinya lebih kuat dan lebih baik dari yang lain.
    mungkin kalau belum ada yang mati g mau berhenti "mereka" dengan sikap arogansinya....

    ReplyDelete
  2. wah,,,pendapat yang menarik...
    thx for sharing...
    everybody have their own opinion...
    postingan ini saya tulis dari kacamata saya, dan komen anda melihat dari kacamata anda.
    dan mungkin akan berbeda lagi jika ditanyakan kepada pihak lain,,
    sah2 saja...
    dan sekali lagi terimakasih atas opininy...
    :)

    ReplyDelete
  3. Memang setiap orang berhak punya pandangan yang berbeda,tapi alangkah lebih baik ketika pandangan itu diimbangi dengan sebuah sisi obyektifitas bukan karena kedekatan "personal" karena hal yang dibicarakan menyangkut sebuah pandangan tentang "komunal",apalagi ketika "kejadian" tersebuat bukan pertam kalinya terjadi...

    Benara juga ketika ditanyakan ke yang lain memang akan berbeda,apalagi jika ditanyakan kepada "mereka" yang terkait,apalagi kalau menanyakan kepada "mereka" yang merasa benar berkedok subyektifitas egoisme yang berlebihan..

    Aneh bin ajaib memang ketika mayoritas semua komunitas,dalam komunal tersebut bilang salah tetapi yang berada di sisi yang lain merasa benar dengan sekali lagi berkedok subyektifitas,egoisme,dan tentu saja solidaritas yang entah berupa apa...

    Saya ucapkan juga terima kasih share nya,,,,
    Kalau ada yang tidak berkenan mohon dimaafkan....

    ReplyDelete
  4. wah,,wah,,wah,,,
    sepertinya anda adalh org yg SANGAT TAU banyak dan PASTI pernah ada dlm komunitas itu.
    namun sayangnya pake "Anonymous".
    :)

    ReplyDelete
  5. Sudahkah anda baca koran surya hari ini???
    Kalau belum saya akan kasih sebuah link..silahkan dibuka,mungkin ini sedikit kliping saja..

    "http://www.ziddu.com/download/15514413/koransurya2.jpg.html"

    silahkan dibaca.cuma satu kata saya seorang anonim: silahkan bertindak anarki,tapi ini negara hukum.dan silahkan terima akibatnya.inilah yang anonim sebut kemarin "terkadang keluarga sendiri bs bertindak kejam",karena sudah dihormati tetap saja sok dg semaunya.

    bagaimana pendapat anda???

    pertanyaan saya sebenarnya adalah
    solidaritas???
    peka???
    peduli???
    sebenarnya bagi "mereka" adalah hanya sebuah kedok dibalik keegoisan mereka.
    padahal bagi sebagian besar komunitas di dalam komunal itu,kata kata itu adalah hal yang sangat berharga.

    Menjadi anonim bukanlah sebuah aib dalam kondisi tertentu,
    apalagi ketika itu bisa dijadikan sebuah pelecut di mana,seorang anonim yang bukan apa apa bisa sadar tentang hal sekecil ini.
    Bagi mereka mungkin kecil,tapi bagi sebagian besar dari komunal itu pasti berfikiran ini hal yang penting dan besar.

    "Menjadi orang yg SANGAT TAU banyak dan PASTI pernah ada dlm komunitas itu",sekarang mungkin akan jadi sebuah hal
    yang tidak penting lagi....yang penting adalah bagaimana kita meyikapi kejadian ini,dan menjadi sangat baik pula ketika kejadian ini di flash back ke setiap tahun di mana selalu terjadi kejadian serupa dan dengan pelaku yang identik.

    ReplyDelete
  6. Hoho....baru nyadar ada komen ini. masuk di spam sih. apa karena postingannya terlalu "wah" ya? hehe...

    Alhamdulillah sebelum anda share, saya sudah baca dluan kq.

    Semua hal memang harus dipandang berbagai sisi.
    Sepertinya tulisan saya juga membuat anda 'bangkit' untuk berkomentar, sampe panjang lebar. *sampe saya bacanya ati2, menerjemahkan tiap kata, tp ttp ga mudeng.

    :)

    ReplyDelete
  7. hehehe tidak semua orang yang merasa dia sudah belajar, 'benar-benar' telah belajar.
    dan aku yang pernah masuk dalam bagian itu ae pada akhirnya memilih buat bungkam mel, diakhir masa2 keaktifan..
    jadi inget kata2 taufik : saat mahasiswa katakan hitam jika itu hitam,putih itu putih meski menyakitkan.
    saat setingkat setelah mahasiswa, katakan hitam itu hitam, tapi tak jarang putih dikata hitam agar tidak menyakitkan..

    (meski menyakitkan buat diomongin n diinget tapi iku benerr, kemunafikan kita karena terpaksa)

    ReplyDelete
  8. wah mohon maaf kalau terlalu "wah"..
    hanya itu yang bisa disampaikan seorang pengamat seperti anonim ini.

    owh iya baca juga radar malang hari senin 4 juli 2011 di kolom tentang kecamatan klojen ada lagi beritanya.

    saya bangkit dan berkomentar sebenarnya hanya ingin menanggapi karena saya lebih cenderung senang mengamati..apalagi sekarang santer kabar membicarakan hal "ini" di "komunal" yang besar itu bisa dikeroyok juga oleh sebagian kecil"komunitas" itu,heran sekali saya budaya seperti itu masih ada..dan yang lebih heran lagi,rupanya banyak yang lepas tangan terutama yang tergolong "sudah tua" di "komunitas itu,seolah2 mereka tidak berkaca pada kelakuan mereka tahun2 sebelumnya.

    yah ini cuma sekedar share dan pandangan serta yang banyak dibicarakan,mungkin saja anda punya pandangan yang lebih menarik.

    ReplyDelete
  9. Sodari Shafarani, memang kadang menyakitkan jika mengatakan hitam adalah hitam dan putih adalah putih. fiuh...

    ReplyDelete
  10. hehehe.. ada yang terlewat memaksakan sepertinya, mel..

    ReplyDelete