January 13, 2015

Ketakutan seorang saya..

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Siang yang cukup windy. Langit mendung, dan entahlah apakah akan turun hujan atau tidak. Setidaknya sudah cukup lega karena cucian udh kering (ini emak2 banget ya..haha).

Lgi santai, main sama #kakakraisa yg lg jadiin bundanya kuda2an. Hari ini cuman ngeprint gambar kucing buat Raisa, dan dia excited bgt. Sempat d oret2 pake pensil warna, trus berakhir dengan d uwel2. Masih belum bikinin mainan baru lagi buat Raisa. Belum terealisasi, manajemen waktu Bundanya masih acakadut. (Nulis ini sambil Raisanya belajar berdiri sendiri smbil joget2 n bawa2 flashcard gambar ayahbunda,Нĭ°°~нĭ°°~нĭ ~°°  ).

Hari ini banyak melihat dan membaca sesuatu yg membuat saya banyak berpikir. Sepagi tadi, sempet liat video yang sepertinya rekaman sembunyi2 atau cctv entah saya gapaham. Tapi yg jelas, isi videonya bikin saya nangis, bikin saya tiba2 lgsg ngeliatin Raisa yg lg tidur dan lgsg menciuminya. Garis besarnya adalah entah itu d negara mana, yg jelas bahasanya asing, bukan d Indonesia tampaknya. Lokasinya seperti di daycare, atau TK gitulah, karena ada kondisi dimana ada pembimbing (saya membahasakannya seperti itu ya), dan ada beberapa anak kecil sekitar usia 2-3tahun, usia toddler lah. Dalam video itu, ada kondisi dimana anak2 kecil itu dipukul, diguncang2 bahunya sampai kepalanya maju mundur dengan cepat, lalu ada pembimbing (wanita, berusia sekitar 25thn) menyuapi anak2 lalu anak tersebut di pukul2 punggungnya, tak cuma 1 kali. Setelah itu ada pembimbing yg lain menampar bocah kecil yang sepertinya sedang nakal, lalu di tarik bajunya dan d omeli lalu d pukul kembali. Ada kondisi juga dimana pembimbingnya berniat memasukkan salah satu anak kecil tersebut ke dalam toren air (yg buat nampung air) namun si anak meronta2. Dan selebihnya saya putuskan untuk berhenti nonton videonya. Ga kuat.

Ya allah, setan apa yang merasuki para pembimbing ituuu?
Apa salah anak2 kecil itu?
Sudah separah itukah kehidupan ini? Sehingga seorang pembimbing pun tega melakukan hal2 keji macam itu?
Daycare ato sekolah dan semacamnya adalah tempat dimana seharusnya anak mendapatkan pendidikan. Yang mendidik, yang mencerdaskan, yang memajukan. Tapi kenapa kasus semacam ini makin hari makin banyak???
Adilkah ini bagi anak2?

Seketika itu saya menangis.
Menangis karena masih sering ga sabar sama #kakakraisa.
Masih sering marah2 kalo dia rewel.
Masih sering kelepasan gigit pipinya karena gemes (wkwkwkw)
Ya Allah nak, Bunda minta maaf banget ya.

Takut.
Benar2 sebuah ketakutan yang bagi saya cukup beralasan.
Sudah banyak kan kasus macam ini? Dimana kasusny d sekolah, dan korbanny adalah anak2.
Gimana emak2 macem saya ga takut ngeliat hal2 kyk gitu? Sekolah itu harusnya kan tempat paling aman untuk mempercayakan anak dibimbing, dididik, dibina. Bukan tempat kriminal. Bukan tempat orang jahat kan? Tapi kenapa makin kesini orang makin tega? Apa nasibnya anak2 nanti? Anak2 saya? Gimana????? Sebuah pertanyaan yang mungkin akan terjawab hanya oleh waktu..

Raisa, Rasa2nya bunda harus selalu bersyukur.
Bersyukur masih bisa selalu ada tiap menit detiknya sama kamu.
Masih full ngASI kamu.
Masih jd orang pertama yg tau perkembangan terbarumu.
Masih jadi orang yang selalu kamu cari saat km takut, senang, bahkan saat kamu marah.
Dan Bunda akan selalu jadi seperti itu Kak....

Bunda emang sekolah tinggi, Kak. Bunda juga pernah ingin kembali bekerja, dengan harapan membantu Ayah untuk memenuhi kebutuhan kita. Tapi seketika keinginan itu pupus Kak. Bukan karena Bunda ga mau ataupun ga mampu. Tapi karena Bunda tetiba teringat kamu dan masa depanmu. Bunda ga tega kalo kamu harus berada di tangan orang lain yg gada hubungan darah sama kita Kak. Karena Bunda ingin bertanggung jawab atas masa depanmu, bertanggung jawab atas titipan yang Allah udah kasih dan percayakan.

Bunda udah ga peduli lagi dengan ijazah yang sekarang juga tersimpan rapi di rumah Uti di Malang sana. Bunda udah ga peduli klo ada orang tanya : lulusan S1 kok jadi Ibu Rumah Tangga? Karena akan Bunda jawab : Ibu Rumah Tangga jg punya tugas untuk mendidik, mencerdaskan dan memajukan anak2nya. Bunda ga peduli dengan muka yang makin lusuh karena ga pake perawatan lagi. Bunda ga peduli kalo baju Bunda juga itu2 aja karena Bunda lebih suka beliin buat kamu, Kak (sampe Ayah sering nanya : Bunda ga beli sekalian?hihi). Bunda juga lebih suka ngeliat rumah berantakan gara2 kamu suka mainan (its all about that mess, wkwk).

Tapi tetap selalu ajarkan Bunda untuk sabar ya Kak. Selalu ingatkan Bunda kalo Bunda salah.

Kamu harus jadi wanita yang kuat, Kak.
Kamu harus jadi wanita yang tangguh, Kak.
Jadilah anak yang selalu taat pada Allah dan patuh pada Ayah-Bunda.
Dunia dimana kamu akan besar ini, sedang dalam kondisi yang luar biasa menakutkan, jika kamu salah ambil jalan.
Semoga selalu dilindungi  اَللّهُ ya Kak.
Bunda akan membantu sebisa Bunda.
Bunda akan selalu ada untuk kamu.

Semua yang ada di pikiran Bunda saat ini cuma buat kamu, Kak..
I LOVE YOU, RAISABELLA..
I LOVE YOU, AYAH ALFANI..

Yg mencintai kalian,
Bunda

No comments:

Post a Comment