February 22, 2013

Going to Be "ONE"..

Assalamualaikum People...

Sekarang waktunya saya cerita nih.
About what? Yang jelas sih ga jauh2 dari tema Wedding Preparation yang saya jalani.

Niat untuk menikah akan dilanjutkan dengan rencana menikah lalu menginjak step selanjutnya adalah keribetan persiapan pernikahan. Ribet? Lumayan si benernya. Tapi itu akan menjadi sebuah hal yang menyenangkan. Trust me..

Ketika niat menikah sudah hadir dalam pembicaraan kita dan pasangan, maka yang kudu dilakukan untuk tahap awal adalah ini (versi saya nih ya)..

  1. Mantepin niat bersama pasangan. Bicarakan niat untuk menikah dengan mantap, bicarakan pula rencana yang akan dilakukan ke depan. Beserta rencana finansial dan lain2. Global saja. Yang penting ada pandangan. Dan... tuangkan rencana itu ke dalam bentuk tertulis. Ga perlu detail, tapi bisa menggambarkan rencana ke depan.
  2. Bicarakan niat yang telah disepakati ke kedua orang tua masing-masing. Sebagai pembicaraan awal bahwa anda dan pasangan telah sepakat untuk menikah. Tak perlu terburu-buru untuk "menggiring" pembicaraan yang serius. Let it flow.. :)
  3. Rencanakan pertemuan kedua keluarga. Bukan sekedar bertemu. Tapi membicarakan niatan menuju pernikahan. Dalam pertemuan kedua keluarga tersebut, harapannya adalah ter-ketahui-nya (apaan lagi inii..) rencana pernikahan, lalu melihat tanggapan kedua keluarga, dan kalo bisa sih ya.. sampe muncul rencana detail. Jikalau tidak, maka bicarakan pula rencana pertemuan selanjutnya untuk membahas hal teknis. Dalam kejadian yang saya alami, awalnya pertemuan keluarga dilakukan setelah lebaran tahun 2012. Hasilnya hanya perkenalan kedua keluarga, dan mem-floor-kan (bahasanya anak teknik banget nih,,) rencana yang akhirnya diketahui oleh kedua keluarga. Proses selanjutnya yang akan dilaksanakan adalah...
  4. Tukar cincin / Lamaran. Pada dasarnya kedua hal ini sama saja. Yang membedakan hanyalah ada dan tidaknya prosesi tukar cincin. Sebagian orang melakukan lamaran disertai dengan prosesi tukar cincin, yang (IMHO) merupakan salah satu cara adat untuk "mengikat" calon-pengantin, agar ga lirik-lirik yang lain gitu deeh.. hihi. Jadi klo mau macem2, liat cincin di jari tangan kiri, trus inget lagi. (Ya kallee..). Tapi saya si cuman lamaran yang ga pake prosesi tukar cincin. Jadi saya cuman "diminta" oleh pihak keluarga calon suami saya. Mau apa tidak menjadi bagian dari keluarganya, menjadi istri dari anak mereka. Jawaban saya : Iya.. *sambil tersapu-sapu tersipu
  5. Tentukan tanggal. Setelah adanya pembicaraan keluarga, pastinya secara tidak langsung akan langsung berbicara tentang hal-hal teknis. Tanggal akad adalah starter point untuk step-step selanjutnya. Begitu tanggal sudah ditentukan, baru bisa melaksanakan semuanya.
  6. Tentukan budget! Ini pualing puenting (bahasa apa inii??), jangan sampe over budget kaaann...
  7. Setelah tanggal ada, yang paling prioritas dilakukan adalah tentukan lokasi akad dan resepsi. Sumpe deh ya.. Masalah lokasi ini kadang yang paling bisa bikin rencana lanjut apa kagak. Bisa jadi begitu tanggal ada, survey gedung yang diharapkan, ternyata full-booked (sama kayak yg terjadi sama sayaaa....). Dan kudu ada plan A sampe plan Z tentang tanggal dan gedung. Lakukan survey yang mendalam. Cari tau bener2 tentang fasilitas yang akan di dapetin saat sewa gedung. Sound, listrik, tarif, ruang ganti, dll. Yang penting, jangan sampe tanggal yang udah ada harus berubah karena kita telat nyari gedung ya.. 
  8. Tentukan vendor perias. Ini juga penting. Karena banyak orang capeng2 lain yang booking perias itu bahkan setahun sebelum! So..jangan sampe keburu ga dapet perias yaa.. Apalagi klo udah punya perias inceran.. 
  9. Setelah itu, vendor yang kudu di tentuin adalah Catering. Deal vendor Catering hampir sama kayak perias. Biasanya catering juga dibooking orang mulai setahun sebelum acara.  
  10. Tentukan mahar dan seserahan. Bicarakan dengan pasangan tentang budget, biar sama-sama enak, nggak ngeberatin di satu pihak.
  11. Setelah step di atas bisa dilanjut dengan menentukan vendor pendukung seperti undangan, souvenir, dekorasi gedung+pelaminan, fotografi wedding (plus prewedding kalo emang mau pake), pengisi acara, pembawa acara. 
Yang jelas, kepentingan-kepentingan yang gede2 kudu di fix-kan d awal.. Yaa paling tidak sudah survey mendalam lah. Ambil keputusan ga boleh lama2 ya. Keburu di duluin orang (based on experience, hihi..). Selanjutnya mungkin akan dibahas tentang memilih vendor dan share vendor yang saya dapet. :)

With love.
Life is like a RAINBOW .melifart.

4 comments:

  1. and it's gotta be fun.
    Aaaaaakk, cant wait until it comes.
    Semoga aku bisa dateng yaaaa.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes Ndah,,
      Makanya dateng yaa,, I'll be waitin for you..
      :D

      Delete
  2. lho meel mana postingan yg ttg vendor2muuu.. hehehe

    #kepo

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada Rimbuuunn...
      *peluukk
      Hihi,,postingan vendor belum sempeet.hehe.
      Masi sibuk sama kerjaan.haha
      Km apa kabar Mbuunn..?Kangeenn

      Delete